Suara.com - PT Pertaminan (Persero) dikabarkan akan menghentikan penjualan bahan bakar jenis Premium dan Pertalite. Kabar tersebut kini tengah viral dan menjadi perbincangan publik.
Sejumlah tokoh ikut buka suara atas informasi yang kadung menyebar ini, salah satunya M. Said Didu.
Melalui akun Twitter pribadi miliknya pada Selasa (1/9/2020), Mantan Sekretaris Kementerian BUMN ini menuliskan tanggapannya terkait wacana penghapusan Premium dan Pertalite yang sedang banyak beredar.
Menurut M. Said Didu, ide Pertamina untuk tidak lagi menjual BBM jenis Premium dan Pertalite merupakan langkah untuk menutup kilang minyak pertamina dan menjadi pedagang BBM dari Luar Negeri.
Baca Juga: Pertamina Beri Diskon, Harga Pertalite Turun Sebesar Rp 1.200
"Ide Dirut @pertamina untuk tidak lagi menjual BBM Premium dan Petralite adalah jalan pintas untuk menutup kilang milik pertamina dan murni menjadi pedagang BBM dari LN," tulis Said Didu.
Said Didu juga menambahkan bahwa sebaiknya pihak-pihak terkait jangan menambah rusak BUMN, sebab yang nantinya paling dirugikan adalah rakyat.
"Jika tidak bisa memperbaiki BUMN - minimal jangan dirusak karena rakyat yang jadi korban," imbuhnya.
Kabar rencana penghapusan BBM jenis Premium dan Pertalite sendiri tersiar dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR RI dengan PT Pertamina (Persero) pada Senin (31/8/2020).
Hingga tulisan ini dibuat, unggahan Said Didu telah diretweets lebih dari 170 kali dan disukai oleh lebih dari 540 pengguna Twitter.
Baca Juga: Mulan Jameela Minta Pertamina Turunkan Harga Pertamax, Begini Alasannya
Tidak hanya itu, warganet pun ikut mengomentari respons Said Didu atas kabar ide dihapuskannya Premium dan Pertalite ini.
Sejumlah warganet tidak setuju dengan dihapuskannya Premium dan Pertalite ini. Pasalnya, menurut mereka tidak semua rakyat Indonesia mampu membeli Pertamax yang harganya relatif lebih tinggi.
"Tidak semua masyarakat mampu pertamax," ujar salah satu warganet Twitter.
"Paling gak Premium dibatasi hanya untuk motor saja," timpal @ucupsupri
Namun, sejumlah warganet lain pun menyatakan opini bahwa dihapuskannya Premium dan Pertalite tidak akan membebani rakyat jika pemerintah menurunkan harga Pertamax dan menjamin pemerataannya.
"Menurut gue rakyat rakyat gak akan jadi korban apabila pertamina menurunkan harga Pertamax setara dengan Premium (seperti usulan Mulan Jameela) dan Pertamina harus bisa memenuhi pasokan di setiap daerah," ujar @rapapapaa.