Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim Indonesia saat ini tengah mengembangkan vaksin merah putih yang dikembangkan dengan melibatkan Biologi Molekular Eijkman, perguruan tinggi dan lembaga penelitian lain di tanah air.
Hal ini dikatakan Jokowi dalam rapat terbatas pengarahan Presiden dalam Menghadapi Pandemik Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui video conference dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/9/2020).
"Pada saat yang bersamaan kita juga mengembangkan vaksin dengan strain Indonesia yang kita namakan vaksin Merah Putih yang dikerjakan oleh konsorsium nasional kita yang melibatkan lembaga Biologi Molekular Eijkman, kemudian perguruan tinggi-perguruan tinggi dan juga lembaga-lembaga penelitian kita," kata Jokowi.
Menurutnya, vaksin merah putih sudah mencapai benih vaksin dan siap diproduksi secara massal pada tahun depan.
Baca Juga: Terungkap! Ini Kelemahan Vaksin Covid-19 Buatan Rusia dan China
"Saat ini vaksin merah putih dalam tahap pembuatan benih vaksin dan prosesnya sudah sekitar 30 sampai 40 persen dan direncanakan dapat diuji klinis pada awal tahun depa. Insya Allah ini siap produksi di pertengahan 2021," katanya.
Dia menambahkan, pemerintah Indonesia saat ini berlomba-lomba dengan negara lain untuk mendapatkan vaksin untuk Covid-19 secepat-cepatnya.
"Upaya kita dalam percepatan pengujian dan pengadaan vaksin, untuk jangka pendek, kita ini berebutan berlomba-lomba dengan negara lain dalam mendapatkan akses vaksin secepat-cepatnya," ujar Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo itu bersyukur Indonesia sudah mendapatkan komitmen sebanyak 20 juta sampai 30 juta vaksin hingga akhir tahun 2020.
Sehingga sampai tahun 2021, total yang sudah komitmen sebanyak 290 juta vaksin.
Baca Juga: Susul 2 Vaksin Lain, Vaksin Covid-19 AstraZeneca Mulai Uji Coba Tahap Akhir
"Alhamdulillah kita sudah mendapatkan komitmen 20-30 juta vaksin nanti di akhir tahun 2020 ini dalam bentuk barang jadi. Kemudian sampai akhir tahun 2021 kita juga sudah mendapatkan komitmen kira-kira 290 juta vaksin," ucap dia.
Seraya menunggu vaksin, Kepala Negara meminta para Gubernur untuk fokus mengendalikan Covid-19.
Sehingga ketahanan tubuh masyarakat Indonesia kuat saat dilakukan vaksinasi.
"Karena jangkanya masih sampai akhir 2021, saya minta kepada para gubernur untuk pengendalian covid ini betul-betul tetap menjadi fokus dan konsentrasi kita. Karena memang ini kita perlu apa memperkuat ketahanan kita, endurance kita agar sampai betul-betul pada seluruh rakyat kita kita vaksin semuanya," kata dia.