Suara.com - Kemunculan klaster libur panjang belakangan ini menjadi momok sendiri bagi masyarakat di tengah merebaknya virus corona.
Untuk mengantisipasi hal itu, Pemprov DKI Jakarta diminta ketat dalam mengawasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.
Sekretaris Fraksi PAN DPRD DKI, Oman Rahman Rakinda mengatakan momen libur panjang memang menjadi kesempatan untuK masyarakat berwisata. Namun di tengah merebaknya virus corona, kegiatan ini tidak bisa dilakukan seperti saat normal.
Apalagi ketika ada kemunculan klaster corona libur panjang. Kegiatan berwisata bisa menjadi bumerang bagi warga yang tadinya ingin mencari kesenangan.
“Long weekend ini jadi kesempatan masyarakat untuk liburan, kumpul-kumpul keluarga, wisata dan berpergian jarak jauh. Kalau kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan rendah ya kemungkinan terpapar tinggi,” ujar Oman kepada wartawan, Selasa (1/8/2020).
Baca Juga: Waspada, Antibiotik untuk Pasien Covid-19 Tingkatkan Resistensi Antimikroba
Oman tak memungkiri sektor usaha pariwisata memberikan kontribusi yang besar bagi DKI. Terlebih lagi kondisi ekonomi DKI dan nasional sedang terpuruk saat ini karena corona.
“Long weekend dibuat pemerintah, antara lain cuti bersama 21 Agustus 2020, memang untuk menggerakkan ekonomi sektor wisata salah satunya," jelasnya.
Karena itu, ia tidak menyarankan agar pariwisata ditutup, tapi protokol kesehatan harus diperketat. Khususnya dari pihak Pemprov DKI harus bisa memberikan pengawasan ketat terhadap pelaku usaha.
"Ya harus dibarengi pengawasan penerapan protokol kesehatan, yang bisa dilakukan Pemprov DKI ya kampanyekan terus protokol kesehatan,” pungkasnya.
Momen libur panjang saat Hari Ulang Tahun RI 17 Agustus, 1 Muharram hingga Cuti Bersama digabung akhir pekan ternyata bisa membawa petaka. Momen yang kerap digunakan masyarakat untuk bepergian liburan itu justru membuat banyak orang terjangkit virus corona.
Baca Juga: Masker Unik Ala Lady Gaga
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan selama masa libur panjang itu, ada pihaknya mendapatkan cukup banyak spesimen untuk diperiksa. Hasilnya, ditemukan 385 orang yang terkonfirmasi positif corona.
Angka 385 orang positif itu menyumbang penambahan pasien corona DKI Jakarta terbanyak pada Minggu (30/8/2020). Hasil pemeriksaan tujuh hari belakangan yang dilaporkan hari ini, ada 1.114 pasien baru.
Karena itu sebagian besar terpapar Covid-19 saat libur panjang akhir pekan (long weekend) pada rentang waktu 16 - 22 Agustus 2020 lalu.
Ia juga menyimpulkan hal ini karena dihitung mundur sesuai masa inkubasi tersering 6 hari lalu pasien mengakses pemeriksaan PCR 1-2 hari kemudian, maka periode penularan tertinggi terjadi pada 16-17 Agustus 2020.
“Angka pengambilan spesimen pada 27 Agustus juga cukup tinggi, perlu dipertimbangkan efek long weekend dua minggu berturut-turut. Perlu adanya kewaspadaan dan usaha bersama, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat, dalam melihat tren kenaikan kasus ini,” ujar Dwi dalam keterangan tertulis, Minggu (30/8/2020).