Suara.com - Eks Sekretaris BUMN M Said Didu angkat bicara mengenai cibiran Mumtaz Rais terhadap PAN Reformasi, partai baru besutan ayahnya sendiri, Amien Rais.
Menurut Said Didu, ketegangan antara Mumtaz Rais dan Amien Rais soal pandangan berpolitik merupakan cerminan dari politik itu sendiri.
Hal itu disampaikan oleh Said Didu melalui akun Twitter miliknya @msaid_didu.
"Politik memang 'keras'" kata Said Didu seperti dikutip Suara.com, Selasa (1/9/2020).
Baca Juga: Ace: Seharusnya Seorang Amien Rais Tidak Sembarangan
Dalam dunia politik, seorang anak bisa saja melakukan 'perlawanan' terhadap orang tuanya. Perlawanan tersebut hanya karena didasari perbedaan pandangan politik.
Hal inilah yang sedang terjadi antara Mumtaz Rais dengan ayahnya. Beberapa kali, Mumtaz yang menjabat sebagai Ketua Pembinaan Organisasi dan Keanggotaan (POK) DPP PAN menyatakan berseberangan paham dengan sang ayah.
"Anak bisa terbuka 'melawan' orang tua," ungkap Said Didu.
PAN Reformasi 'Nyungsep'
Mumtaz meyakini, PAN Reformasi yang dibesut ayahnya akan 'nyungsep' sebelum terbentuk. Sebab, tidak ada anggota dewan dan kepala daerah dari PAN yang tertarik dengan PAN Reformasi.
Baca Juga: Amien Rais Khawatir Kantor Kejagung Dibakar 'Orang Dalam', Sebut Sosok Ini
"PAN Reformasi alih-alih akan terbentuk dan dideklarasikan, malah yang ada nyungsep sebelum tumbuh," ujar Mumtaz kepada awak media, Senin (31/8/2020).
Sebelumnya, dalam Kongres V PAN pada Februari lalu, Mumtaz secara terang-terangan menentang adanya PAN Reformasi.
Ia menyebut reformasi tak adil bagi para kader yang dipimpin oleh Zulkifli Hasan. Mumtaz secara terang-terangan membela Zulhas, panggilan akrab Zulkifli Hasan, yang merupakan mertuanya.
Dalam sesi wawancara, Mumtaz menegaskan keputusan Kongres V PAN yang menunjuk Zulhas menjadi Ketua Umum adalah keputusan yang sah.
Tak hanya itu, Mumtaz juga menyebut partai baru yang akan dibentuk oleh ayahnya tak akan beretahan lama. Ia menyebutnya sebagai PAN KW.
"Kami tahu, PAN palsu pasti kempes," kata Mumtaz.