Suara.com - Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) bersedia membantu menyediakan vaksin virus Corona (Covid-19) untuk Indonesia. Mendengar hal itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta stakeholder yang berkaitan dengan sertifikasi halal untuk memonitor vaksin tersebut.
Ma'ruf mengatakan, penting untuk mengecek vaksin tersebut terkait kehalalannya meskipun berasal dari negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam.
Hal itu sempat disampaikannya dalam rapat yang dihadiri oleh Direksi Bio Farma, Wakil Menteri Agama, Kepala BPJPH Kemenag, Staf Khusus Kementerian BUMN, Direktur LPPOM MUI, dan Sekretaris Komisi Fatwa MUI pada Kamis (27/8/2020).
"Jangan sampai, sudah dipesan dalam jumlah besar, tapi status halalnya masih diperdebatkan. Bahwa itu diproduksi di Arab, tidak cukup menjadi dalil, statusnya telah memenuhi standar halal," kata juru bicara Ma'ruf, Masduki Baidlowi dalam keterangan tertulisnya ditulis Selasa (1/9/2020).
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Vaksin Covid-19 Sinovac Akibatkan Kemandulan?
Selain vaksin dari UEA, saat ini pemerintah sedang melakukan uji klinis terhadap vaksin yang bahan bakunya didatangkan dari China. Menurutnya banyak masyarakat yang khawatir akan status kehalalannya akan vaksin tersebut.
Ma'ruf meminta kepada masyarakat untuk tidak perlu cemas. Karena ia sudah meminta kepada stakeholder yang terkait dengan sertifikasi halal BPJHP, LPPOM dan Komisi Fatwa MUI untuk produktif mengurusi sertifikasi halal tanpa harus menunggu vaksin itu selesai.
Ketua MUI non aktif tersebut menekankan proses pemeriksaan pemenuhan standar halal vaksin harus berjalan seiring dengan tahapan uji klinis dan produksi, sehingga tidak mengganggu jadwal vaksinasi.
Menanggapi arahan Ma'ruf, Komisi Fatwa MUI bakal menyiapkan tim pendampingan untuk Bio Farma dengan maksud memeriksa terpenuhinya standar halal produk.
Dalam waktu yang sama, pihak Bio Farma juga memastikan komitmennya untuk memenuhi standar halal dan mengikuti mekanisme sertifikasi halal yang berlaku.
Baca Juga: Vaksin Corona Tak Bisa untuk Bocah, Epidemiolog: Kemanannya Dipertanyakan
"Pada akhirnya, masyarakat diminta tidak khawatir terhadap sistem jaminan produk halal yang diberlakukan pada vaksin Covid. Baik aspek validitas pemenuhan standar halalnya, maupun aspek kecepatan prosesnya." pungkasnya.