Jubir Presiden: Influencer Aktor Penting Demokrasi di Era Digital

Senin, 31 Agustus 2020 | 22:42 WIB
Jubir Presiden: Influencer Aktor Penting Demokrasi di Era Digital
Haris Azhar dan Fadjroel Rachman berdebat di ILC (Screenshot YouTube Indonesia Lawyers Club)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyebut influncer dan buzzer atau pendengung sebagai aktor penting dalam demokrasi di era digital.

"Para aktor digital sebagai key opinion leaders merupakan aktor penting dalam masyarakat berjaringan sebagai perkembangan era transformasi dan demokrasi digital," kata Fadjroel melalui keterangan tertulis, Senin (31/8/2020).

Fadjroel menuturkan, dalam konteks pemerintahan demokrasi, masyarakat kelas menengah merupakan kelompok sosial yang sangat aktif di dunia digital. Sehingga selalu dibutuhkan sebagai jembatan komunikasi kebijakan pemerintah dengan seluruh warga.

"Oleh karenanya di era masyarakat digital, para aktor digital yang merupakan key opinion leaders di banyak negara demokrasi sangat aktif mengambil peran penting dalam komunikasi kebijakan publik," ujarnya.

Baca Juga: Patut Ditiru! Influencer Thailand Justru Dukung Aksi Mahasiswa dan Rakyat

Menurutnya, perkembangan masyarakat digital tak bisa lepas dari peran influencer yang mempengaruhi sosial masyarakat.

"Aktor digital akan terus berkembang dalam peran-peran penting membangun jaringan informasi yang berpengaruh terhadap aktivitas produktif sosial ekonomi dan politik," ucap dia.

Tak hanya itu, Presiden Joko Widodo kata Fadjroel telah menyatakan bahwa Indonesia harus melakukan transformasi digital sebagai prasyarat transformasi ekonomi dan demokrasi digital. Oleh karena itu, banyak bagian dari strategi kebijakan yang perlu berpijak pada sistem masyarakat digital. Termasuk pengakuan peran influencer sebagai jaringan informasi.

"Sebuah keniscayaan di era digital para aktor digital menjadi pemain penting perubahan paradigma dari top-down strategy ke participative strategy, dimana publik berpartisipasi aktif dalam komunikasi kebijakan," tuturnya.

Baca Juga: Tepatkah Penggunaan Influencer untuk Komunikasi Politik?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI