Suara.com - Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar ikut mengomentari aksi musisi Edo Kondologit yang protes soal kematian adik iparnya di dalam sel tahanan.
Billy menyatakan keterkejutan melihat video kemarahan Edo Kondologit.
"Pagi tadi saya tersontak dengan video sedih kakak Edo Kondologit. Kakak terlihat sangat emosional atas kejadian menimpa adiknya," ujar Billy kepada Suara.com, Senin (31/8/2020).
CEO Kitong Bisa itu mengaku, sangat akrab dan mengenal Edo yang merupakan sosok pribadi yang lembut, penyabar dan ceria.
Baca Juga: Adik Ipar Edo Kondologit Tewas di Penjara, Amnesty: Kesewenangan Polisi
Namun jika melihat kemarahan Edo, Billy menilai bahwa permasalahan tersebut sangat membebani Edo.
"Kakak Edo adalah orang yang sangat lembut kata, lembut hati, jarang marah, penyabar dan orang yang ceria. Kalau kaka Edo sudah semarah ini, berarti memang masalah ini sangat membebani beliau. Saya menyatakan duka cita yang sangat mendalam kepada kakak Edo dan seluruh keluarga yang berduka cita," ucap dia.
Billy mendorong agar pelaku kasus dugaan penganiayaan terhadap adik ipar Edo Kondologit diusut dan proses hukum serta keluarga mendapatkan perlakuan adil di mata hukum.
Ia menginginkan semua warga negara berhak diperlakukan sama di mata hukum.
"Saya sangat mendorong agar oknum pelaku dapat segera diusut, dan diproses dan korban serta keluarga mendapat perlakukan adil di depan hukum. Semua warga negara Indonesia berhak diperlakukan sama, setara, dan adil di mata hukum," kata Stafsus asal Papua.
Baca Juga: Sebut Adik Ipar Edo Kondologit Tewas Ulah Tahanan, Polri: Ada CCTV-nya Kok
Video Edo Kondologit
Sebelumnya, beredar video seseorang diduga Edo Kondologit yang meluapkan amarahnya di depan umum. Dia marah setelah mengetahui adik iparnya tewas di dalam tahanan polisi.
Dalam video tersebut, Edo mengaku sakit hati dengan ketidakadilan di Indonesia. Melalui video berdurasi berdurasi 2 menit 20 detik yang dibagikan akun Twitter @VeronicaKoman, Edo yang mengenakan setelan kemeja hitam dan celana hitam tampak meluapkan emosinya di depan umum.
Dengan penuh emosi, ia menyampaikan agar menyudahi semua permainan sandiwara yang ada. Penyanyi yang kerap menyuarakan kedamaian itu juga menyampaikan rasa sakit hati karena perilaku tidak adil yang ada di Indonesia.
Ia berteriak kepada seseorang di depannya sambil mengacung-acungkan jari telunjuk. Penuh emosi, Edo mengaku akan menuntut keadilan kepada seluruh jajaran Polda hingga Polsek di wilayahnya.
Selanjutnya Edo berteriak bahwa Riko, adik iparnya merupakan korban dari sistem. Sambil menghadap kepada warga yang ada di belakangnya, ia mengatakan banyak tindak kejahatan di kawasan Doom seperti peredaran minuman keras dan narkoba yang tak ada penindakan tegas dari aparat terkait.
Pria kelahiran 5 Agustus 1967 ini mengaku sudah mengantongi bukti bahwa polisi mengetahui dan membiarkan peredaran narkoba dan minuman keras disekitar tempat itu.
"Saya akan buat laporan ke Propam agar kasus ini dituntut sampai tuntas," ujar Edo sambil mengacungkan tangannya.