Suara.com - Pasca diserang dan dirusak sejumlah prajurit TNI AD, Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur mulai berbenah. Kerusakan properti dan bangunan mulai diperbaiki.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi pada Senin (31/8/2020) sore, sejumlah warga tampak berpartisipasi melakukan cat ulang di beberapa sudut gedung Mapolsek yang rusak. Seperti di bagian langit-langitnya dicat dengan warna cream dan putih.
Sisa-sisa serpihan pecahan kaca serta kanopi yang terbakar juga sudah tak terlihat. Begitu pula dengan sejumlah kendaraan yang dirusak dan dibakar.
Namun, pihak Polsek Ciracas enggan memberikan komentar untuk sementara. Kemudian pelayanan seperti surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) sudah mulai dibuka hari ini. Begitu pun dengan pelayanan unit SPKT atau pelayanan pengaduan dari masyarakat juga sudah mulai berjalan normal.
Baca Juga: Lagi Temani Istri Lahiran, Gerobak Yadi Ikut Dirusak Oknum TNI di Ciracas
Sementara itu, sebanyak 12 oknum anggota TNI AD yang diduga terlibat dalam serangkaian penyerangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur sudah ditahan. Selain itu, sebanyak 31 anggota dari berbagai kesatuan telah diperiksa.
Kepala Staf TNI AD atau KSAD Andika Perkasa mengatakan 12 anggotanya itu ditahan di sel Polisi Militer Kodam Jaya, Guntur, Jakarta Selatan.
"12 orang ini adalah prajurit TNI AD. Tetapi ada 19 orang lagi yang sudah ada indikasi (terlibat) dan saat ini sudah dalam proses pemanggilan," kata Andika, Minggu (30/8).
Andika juga mengklaim jika pihaknya akan terus mengusut tuntas para anggota TNI lainnya yang terlibat dalam aksi brutal tersebut. Pasalnya, dia meyakini masih banyak oknum lain yang terlibat.
Sebar Hoaks
Baca Juga: TNI Serang Kantor Polisi, Pengamat: Foto Bersama Tak Selesaikan Masalah
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman sebelumnya telah menceritakan ihwal kronologis ratusan orang diduga oknum anggota TNI melakukan penyerangan kepada warga sipil dan Kantor Mapolsek Ciracas. Penyerangan tersebut berawal dari kebohongan yang disampaikan oleh anggota Ditkumad TNI Prada M Ilham.
Dudung mengungkapan, mulanya Prada Ilham mengalami kecelakaan tunggal. Namun entah bagaimana mulanya, insiden itu malah disebut sebagai pengeroyokkan.
Kemudian Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0505 Jakarta Timur, intel serta perwakilan dari polres hadir di tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengklarifikasi kejadian yang sesungguhnya.
Klarifikasi tersebut pun diperkuat dengan kesaksian sembilan orang yang berada di TKP. Semua saksi menyebut, jika Ilham benar mengalami kecelakaan tunggal.
Kemudian olah TKP pun kembali dilanjutkan. Namun sekitar pukul 23.00 WIB, tiba-tiba ada orang tidak dikenal mendatangi dan langsung menyampaikan kalau mereka tidak terima kawannya, Ilham dikeroyok.
Dandim, disebutkan Dudung sudah menjelaskan jika Ilham bukan dikeroyok, tetapi mengalami kecelakaan tunggal.
"Padahal kejadian tersebut sudah kita amankan melalui Dandim diberikan pengarahan bahwa kejadian tersebut yang sebenarnya adalah kecelakaan tunggal," kata Dudung dalam sesi wawancara bersama stasiun televisi, Sabtu (29/8/2020).
"Namun mereka tidak mengindahkan dan melakukan kegiatan-kegiatan tersebut," tambahnya.
Kelompok tersebut pun langsung ngacir ke arah Polsek Pasar Rebo untuk melakukan perusakan dan dilanjut ke Mapolsek Ciracas.