Pandemi Sudah 6 Bulan, Tes Corona Indonesia Masih Jauh dari Standar WHO

Senin, 31 Agustus 2020 | 17:29 WIB
Pandemi Sudah 6 Bulan, Tes Corona Indonesia Masih Jauh dari Standar WHO
Ilustrasi--petugas medis mengambil sampel lendir dari seorang warga. [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan bahwa jumlah pemeriksaan corona di Indonesia masih sangat jauh dari standar yang ditetapkan badan kesehatan dunia atau WHO meski pandemi sudah berlangsung enam bulan.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan standar yang ditetapkan WHO adalah 1:1000 penduduk per minggunya, artinya pemerintah harus mampu memeriksa 267.700 orang per minggu dari total 267.700.000 populasi Indonesia.

"Pada saat ini indonesia baru mencapai 46,85 persen dari standar WHO tersebut," ungkap Wiku dalam jumpa pers dari Kantor BNPB, Jakarta, Senin (31/8/2020).

Meski begitu, Wiku mengklaim pemerintah terus meningkatkan jumlah pemeriksaan untuk mengejar standar yang ditetapkan WHO.

Baca Juga: Ruangan Belum Steril usai Staf Kena Corona, Komisi VIII DPR Tunda Rapat

"Pada minggu 24-30 agustus kita sudah mencapai 125,434 dimana kenaikannya relatif cukup tinggi dengan minggu sebelumnya yaitu minggu tanggal 17-23 agustus yaitu 95.463, jadi kinerja laboratorium ini harapannya makin meningkat," ucapnya.

Sebagai informasi, Jumlah pasien baru terkonfirmasi positif virus corona covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 2.743 orang menjadi total 174.796 orang pada Senin (31/8/2020)

Angka penambahan tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan 15.305 spesimen hari ini, sehingga total spesimen yang sudah diperiksa sejak kasus pertama covid-19 hingga hari ini adalah 2.239.642 spesimen.

Spesimen ini diperiksa di 320 laboratorium dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 158 lab, Tes Cepat Molekuler (TCM) di 138 lab dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 24 lab.

Dari jumlah itu, ada tambahan 74 orang meninggal sehingga total menjadi 7.417 jiwa meninggal dunia.

Baca Juga: 100 Dokter RI Gugur Lawan Corona, Jumlahnya Terendah di Asia Tenggara

Kemudian, ada tambahan 1.774 orang yang sembuh sehingga total menjadi 125.959 orang lainnya dinyatakan sembuh. Sementara kasus suspek hingga saat ini mencapai 79.320 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI