Suara.com - Politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon mendesak Presiden Joko Widodo dan Kementerian Kesehatan agar mengambil tindakan terkait meningkatnya kematian tenaga kesehatan akibat Covid-19.
Melalui Twitter-nya, Jansen mengungkapkan bahwa ia baru saja mendapat kabar salah satu rekan dokter yang ada di kampung halamannya di Medan meninggal dunia.
Ia meminta agar pemerintah serius menangani kasus kenaikan angka kematian tenaga medis akibat penanganan Covid-19 yang tidak menunjukkan peningkatan.
"Yth Pak @jokowi @KemenkesRI dll: semalam saya di WA Dokter dari Medan yang kabarkan rekannya meninggal lagi. Mungkin di tempat lain juga kejadian serupa sedang terjadi," cuit Jansen, Senin (31/8/2020).
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Kemenkes Pastikan Program Imunisasi Rutin Tetap Berjalan
Menurut Jansen, penanganan covid-19 dari pemerintah yang tak kunjung membaik akan mengancam keberadaan dokter dan tenaga medis lain di Indonesia.
"Jika penanganan Covid kita terus begini, selain rakyat, satu per satu dokter dan tenaga medis kita bisa habis Pak," sambung Jansen.
100 Dokter Meninggal karena Covid-19
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyebut sudah ada 100 dokter yang meninggal dunia karena Covid-19.
Dalam cuitan hari ini, Senin (31/8/2020), ketua PB IDI dr Daeng M Faqih mengatakan berduka dengan meninggalnya dokter dan petugas kesehatan di Indonesia, akibat Covid-19.
Baca Juga: 100 Dokter Meninggal karena Covid-19, Netizen: IDI Please Do Something!
"Mari kita doakan agar kawan-kawan kita yang gugur mendapat tempat yang mulia di sisi Tuhan Yang Maha Esa, keluargan yang ditinggalkan diberi kesabaran, serta perjuangannya mengilhami dan menjadi tauladan bagi kita semua agar tetap komitmen menjalankan pengabdian kepada kemanusiaan," cuit akun PB IDI di media sosial Twitter.
dr Daeng juga menyampaikan agar dokter dan tenaga kesehatan lain yang berjuang di garda terdepan selalu diberikan kesehatan dan keselamatan.
Cuitan PB IDI memantik reaksi simpati dari netizen Indonesia. Sebagian besar mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa dokter yang telah gugur.
"Innalillahi WA innailaihi rojiun.... Semoga di berikan tempat yang terbaik utk para nakes yang gugur amieennn.... Salut dan respect," tulis akun jarhead.
"Turut berduka untuk rekan-rekan sejawat yang meninggal, semoga diangkat derajatnya oleh ALLAH," tulis yang lain.
Selain ucapan duka, ada juga ucapan yang meminta IDI bersikap tegas kepada pemerintah.
Hal ini dilandasi oleh kritik terhadap kinerja IDI yang dinilai lemah dalam pengawasan dan pelaksanaan penanganan pandemi.
"Tanpa mengurangi hormat kepada rekan² nakes alangkah baiknya IDI mengambil sikap tegas kepada pemerintah terkait. jangan hanya sebagai 'humas' yang menyampaikan berita duka saat ada nakes yg gugur karna covid19," tulis Muhammad.
"IDI lakukan aksi protes kolektif dong ke negara. Lockdown dua minggu serentak nasional. 2 minggu lockdown nasional apa susahnya? Pengusaha suruh nabung atw rugi 2 minggu, apalah artinya. Kelas rentan dapat santunan kebutuhan pokok untuk bertahan selama 2 minggu. Drpd makin parah," tulis Sarporter.
"Please do something! IDI harusnya bisa melakukan lebih karena organisasi besar dan pastinya punya pengaruh dan privilese ke pemerintahan," tulis yang lain.