Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menganggap situasi penanganan virus corona di ibu kota saat ini masih terkendali. Padahal, angka penularan harian corona terus meningkat hingga Sabtu (29/8/2020) ada 1.114 pasien positif baru.
Menurut Anies meski jumlah pasien corona meningkat, angka kesembuhan juga terus bertambah. Karena itu ia menganggap saat ini situasinya masih jauh dari kata buruk.
"Meskipun angka kasus baru itu naik, tapi bila jumlah kasus aktif-nya itu menurun, dan bila angka kematian kita rendah, artinya penanganan itu relatif terkendali," ujar Anies dalam webinar, Senin (31/8/2020).
Anies menyebut jumlah pasien yang sembuh atau meninggal lebih banyak dari pada penambahannya. Karena itu, kasus corona aktif disebutnya sudah berkurang saat ini.
Baca Juga: Ranjang Tidur Full, Kondisi RS di Jakarta Tak Lagi Ideal Tangani Corona
"Kasus aktif itu diukur dengan angka kasus baru dikurangi angka sembuh dikurangi angka meninggal, nah di sisi lain angka meninggal kita turun," jelasnya.
Anies menyebut angka kematian di Jakarta karena corona juga masih di bawah nasional yang mencapai 4,3 persen. Tingkat kesembuhan (Recovery Rate) juga terus meningkat, hingga 30 Agustus 2020 kemarin presentasenya mencapai 76,7 persen.
"Angka meninggal kita turun. Jadi kita 3 persen, dunia 3,4 persen, Indonesia 4,3 persen. Indonesia tanpa Jakarta, bila Jakarta di keluarkan, maka case fatality rate-nya 4,7 persen," pungkasnya.
RS Tak Ideal
Berbeda dengan Anies, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan bahwa kondisi rumah sakit di DKI Jakarta sudah mulai tidak ideal akibat peningkatan kasus covid-19 yang terjadi belakangan.
Baca Juga: Kabar Baik, Wanita Cenderung Tidak Mengalami Gejala Covid-19 Parah!
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan per 28 Agustus 2020 kemarin tercatat 69 persen tempat tidur di 67 rumah sakit rujukan se DKI sudah penuh, padahal idealnya adalah 60-80 persen.
"Kalau kita lihat kondisinya pada saat ini angka keterpakaian tempat tidur di ruang isolasi adalah 69 persen, sedangkan angka keterpakaian tempat tidur di ICU yaitu 77 persen. Kondisi ini kondisi yang tidak ideal," kata Wiku dalam jumpa pers dari Kantor BNPB, Jakarta, Senin.
Wiku menyebut pemerintah sedang mendorong untuk menurunkan angka keterpakaian tempat tidur sampai di bawah 60 persen sehingga beban untuk tenaga kesehatan di rumah sakit bisa berkurang.
"Upaya yang dilakukan adalah mengoptimalkan RSD Wisma atlet untuk menangani pasien dengan gejala sedang dan ringan untuk bisa dipindahkan ke RSD Wisma atlet dari rumah sakit rujukan covid yang ada di DKI," ungkapnya.