Suara.com - Aksi penyerangan dan perusakan yang dilakukan sejumlah orang diduga anggota TNI tak hanya menimpa Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur.
Sejumlah warga sipil juga turut menjadi korban dari aksi brutal tersebut. Salah satunya Rakib (27), warga Depok, Jawa Barat.
Dia menjelaskan aksi penyerangan itu terjadi secara tiba-tiba.
Rakib pun mengaku syok ketika mobil yang sedang dikendarainya dicegat sekelompok orang, saat sedang melintas di Jalan Raya Bogor dekat Pool Mayasari pada Sabtu (29/8/2020) sekira pukul 01.30 WIB.
Baca Juga: Mahfud MD Dukung Pencopotan Prajurit TNI Perusak Polsek Ciracas
Dia tak hanya sendiri. Saat mengendarai mobil, Rakib didampingi dua orang temannya.
"Mau pulang dari arah Jakarta. Rumah di Depok. (Tiba-tiba) iya diadang. Mobil depan saya diadang. 3 mobil depan saya diadang," kata Rabib kepada wartawan di Jakarta Timur, Senin (31/8/2020).
Setelah diberhentikan secara paksa, mobil yang ia tumpangi diserang secara membabi buta dengan linggis, besi, dan benda tumpul lainnya hingga mengakibatkan kendaraannya rusak.
Ia juga mengaku sempat ditodong pistol oleh oknum penyerangan tersebut.
"Diancam pakai pistol. Kaca depan rusak, kaca belakang rusak, spion kanan kiri. Sama penyok dihantam semua sekujur body kendaraan," ungkapnya.
Baca Juga: Anggota TNI Sebar Hoaks hingga Serbu Polsek, Begini Reaksi Pimpinan DPR
Tak sampai di situ, handphone milik salah satu temannya juga dirampas dan dirusak oleh komplotan tersebut.
Lebih lanjut, Rakib mengaku heran mengapa dirinya menjadi sasaran penyerangan brutal tersebut.
Menurutnya aksi tersebut dilakukan secara acak dan dilakukan oleh sekelompok orang tersebut.
"Kurang tahu. Random-lah itu. Saya juga enggak tahu pada saat itu," tandasnya.
12 Prajurit Ditahan
Sebanyak 12 oknum anggota TNI AD yang diduga terlibat dalam serangkaian penyerangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur ditahan. Selain itu, sebanyak 31 anggota dari berbagai kesatuan telah diperiksa.
KSAD TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan 12 anggotanya itu ditahan di sel Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya), Guntur, Jakarta Selatan.
"12 orang ini adalah prajurit TNI AD. Tetapi ada 19 orang lagi yang sudah ada indikasi (terlibat) dan saat ini sudah dalam proses pemanggilan," ujar Andika, kemarin.
Andika juga mengklaim jika pihaknya akan terus mengusut tuntas oknum-oknum anggota TNI lainnya yang turut terlibat dalam aksi tak bertanggung jawab tersebut. Pasalnya, dia meyakini, masih banyak oknum lain yang terlibat.
Sebar hoaks
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman sebelumnya telah menceritakan ihwal kronologis ratusan orang diduga oknum anggota TNI melakukan penyerangan kepada warga sipil dan Kantor Mapolsek Ciracas. Penyerangan tersebut berawal dari kebohongan yang disampaikan oleh anggota Ditkumad TNI Prada M Ilham.
Dudung mengungkapan, mulanya Prada Ilham mengalami kecelakaan tunggal. Namun entah bagaimana mulanya, insiden itu malah disebut sebagai pengeroyokkan.
Kemudian Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0505 Jakarta Timur, intel serta perwakilan dari polres hadir di tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengklarifikasi kejadian yang sesungguhnya.
Klarifikasi tersebut pun diperkuat dengan kesaksian sembilan orang yang berada di TKP. Semua saksi menyebut, jika Ilham benar mengalami kecelakaan tunggal.
Kemudian olah TKP pun kembali dilanjutkan. Namun sekitar pukul 23.00 WIB, tiba-tiba ada orang tidak dikenal mendatangi dan langsung menyampaikan kalau mereka tidak terima kawannya, Ilham dikeroyok.
Dandim, disebutkan Dudung sudah menjelaskan jika Ilham bukan dikeroyok, tetapi mengalami kecelakaan tunggal.
"Padahal kejadian tersebut sudah kita amankan melalui Dandim diberikan pengarahan bahwa kejadian tersebut yang sebenarnya adalah kecelakaan tunggal," kata Dudung dalam sesi wawancara bersama stasiun televisi, Sabtu (29/8/2020).
"Namun mereka tidak mengindahkan dan melakukan kegiatan-kegiatan tersebut," tambahnya.
Kelompok tersebut pun langsung ngacir ke arah Polsek Pasar Rebo untuk melakukan perusakan dan dilanjut ke Mapolsek Ciracas.