Heboh Isu Tutup karena Banyak Petugas IGD Kena Corona, RS Fatmawati: Hoaks!

Senin, 31 Agustus 2020 | 13:18 WIB
Heboh Isu Tutup karena Banyak Petugas IGD Kena Corona, RS Fatmawati: Hoaks!
Suasana pengunjung rumah sakit mengantre di ruang pendaftaran Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Kota Jakarta Selatan, Senin (31/8/2020) (ANTARA/HO-Humas RSUP Fatmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manajemen Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Kota Jakarta Selatan membantah beredarnya informasi yang menyebut telah menutup sementara pelayanan, Senin (31/8/2020).

Kepala Promosi Kesehatan dan Humas RSUP Fatmawati Atom Kadam, saat dikonfirmasi lewat pesan singkat mengatakan RSUP Fatmawati tetap beroperasi melayani pasien rawat jalan maupun kegawatdaruratan.

"Maaf (informasi) itu tidak benar. RSUP Fatmawati tetap melayani pasien rawat jalan dan IGD," kata Atom.

Sebuah foto pengumuman ditulis tangan pada sebuah karton berwarna hijau pasta ditempel di sebuah pintu kaca pintu rumah sakit beredar di sosial media.

Baca Juga: Pulang dari Jakarta, Wakil Wali Kota dan Sekda Padang Positif Covid-19

Foto pengumuman tersebut tertulis pesan: "Mohon maaf saat ini RS Fatmawati tidak menerima pasien karena petugas IGD RSF banyak yang terpapar COVID jadi pelayanan tutup".

Lalu di bagian bawah foto pengumuman terdapat stiker bertuliskan pintu khusus pasien di bagian atas dan pengunjung di bagian bawah, seperti halnya pintu-pintu di rumah sakit.

Selain itu, sebuah cuitan diunggah oleh akun @Gojekmilitan yang memposting sebuah video berdurasi 7 detik suasana luar RSUP Fatmawati.

Dalam cuitannya, akun tersebut menuliskan keterangan video, "Untuk para petugas medis RS Fatmawati yang tertular COVID-19 semoga cepat sembuh dan bisa bertugas lagi melayani masyarakat."

Cuitan tersebut diunggah tanggal 29 Agustus 2020 dan sudah dilihat 99 kali.

Baca Juga: Studi: Obesitas Tingkatkan Kematian Akibat Covid-19 hingga 50 Persen

Selanjutnya cuitan dari @milisixkecoa yang ditulis 1 jam lalu, menulis cuitan "RS Fatmawati beneran tutup? Tunggu giliran aja ini mah," kata cuitan akun tersebut.

Menanggapi soal tenaga medis yang terpapar COVID-19, Atom menjelaskan melalui rilis yang telah dikeluarkan oleh Direksi RSUP Fatmawati.

Dalam rilis yang ditandatangani oleh Direktur Utama RSUP Fatmawati dr Mochammad Syafak Hanung tanggal 12 Agustus 2020 menyebutkan, RSUP Fatmawati sejak tanggal 18 Maret hingga 7 Agustus 2020 telah melakukan rapid test kepada 1.118 karyawan dan pemeriksaan uji usap kepada 189 karyawan.

Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terdapat 35 karyawan terkonfirmasi positif COVID-19.

"Pemeriksaan swab terhadap karyawan sampai dengan saat ini masih tetap dilaksanakan tanpa mengganggu proses pelayanan kesehatan," ujar keterangan RSUP Fatmawati.

Dalam keterangan RSUP Fatmawati juga menjelaskan tata laksana pencegahan transmisi COVID-19 bagi karyawan di lingkungan rumah sakit.

RSUP Fatmawati memiliki fasilitas cukup lengkap dengan alat kesehatan yang memadai, SDM yang cukup dan memenuhi persyaratan untuk melaksanakan pelayanan COVID-19.

Sebagai rumah sakit rujukan COVID-19, manajemen telah membuat kebijakan internal dengan merujuk pada pedoman sesuai protokol kesehatan agar tidak ada penularan bagi pasien, pengunjung dan karyawan rumah sakit.

Lebih lanjut Atom menjelaskan, bahwa RSUP Fatmawati selalu melakukan screening kepada seluruh pasien, pengunjung dan karyawan. Bila ada karyawan yang terpapar maka petugas dari Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (KPPI) langsung menindaklanjuti dengan menelusuri penyebab terpaparnya karyawan yang bersangkutan.

Screening terhadap karyawan rumah sakit rutin dilakukan melalui pengisian formulir asesmen mandiri, edukasi tata cara memakai dan melepaskan APD, sering melakukan cuci tangan, tertib menjaga jarak.

Tes cepat (rapid test) dan uji usap dilakukan kepada karyawan yang berpotensi terpapar COVID-19.

"Intinya adalah bahwa RSUP Fatmawati tetap memberikan pelayanan kepada pasien-pasien rawat jalan, pelayanan kegawadaruratan dan pelayanan penunjang," kata Atom. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI