Menurut laporan Midle East Monitor, pada Agustus 2020 Houthi mengumumkan bahwa pasukan mereka telah membunuh pimpinan kelompok teroris Daesh di Yaman.
Menurut pernyataan yang dirilis di TV Al-Masirah, gerakan tersebut mengklaim telah melakukan operasi penyergapan di distrik Qifah di provinsi tengah Al-Baydah yang mengakibatkan kematian emir Daesh Abu Al-Walid Al-Adani.
Mereka juga mengumumkan penangkapan pemimpin teroris lainnya, Salem Hassan Al-Saaimi bersama 40 orang lainnya.
Houthi dan pasukan sekutunya di militer telah melancarkan operasinya Al-Baydah setelah menyatakan kemenangan atas Al-Qaeda dan Daesh di provinsi tersebut.
Memaksa para anggota Al-Qaeda yang tersisa melarikan diri ke kota Marib, benteng pasukan yang bertempur atas nama Pemerintah Yaman yang didukung Saudi.
Menurut pernyataan juru bicara militer pro-Houthi, Brigjen Yahya Saree, pasukan Houthi telah membunuh, melukai dan menangkap lebih dari 250 orang dan membebaskan wilayah seluas sekitar 1.000 kilometer persegi di provinsi itu.
Sebelumnya juga dilaporkan bahwa pemerintah Yaman yang didukung Saudi membantah klaim yang dibuat oleh Houthi, menganggapnya sebagai "kebohongan".
Dikutip dari Anadolu Agency, sejak tahun 2014, Yaman dirundung konflik dan kekacauan ketika Houthi menguasai sebagian besar wilayah negara, termasuk Sanaa.
Krisis memanas pada 2015 ketika koalisi militer pimpinan Saudi melancarkan kampanye udara besar-besaran untuk mengalahkan Houthi.
Baca Juga: Viral Video Penggerebekan Houthi, Ditemukan KTP Indonesia dan Uang Rupiah
Sejak itu, puluhan ribu orang Yaman, termasuk warga sipil, tewas dalam konflik tersebut. PBB mengungkapkan 14 juta warga Yaman terancam mati kelaparan.