Suara.com - Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dugaan penggunaan senjata api dalam aksi penyerangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, pada Sabtu (29/8) dini hari. Sebab, beberapa orang mengaku mengalami luka tembak dalam penyerangan yang diduga dilakukan oleh oknum prajurit TNI.
Andika mengemukakan, berdasar laporan dari Komandan Kodim, salah satu korban sempat menunjukkan luka tembak tersebut. Namun, luka tersebut diduga bukan karena senjata api atau senpi melainkan senjata airsoft gun.
"Kalau dilihat secara kasat mata oleh Komandan Kodim, lukanya itu kecil dan seperti peluru dari airsoft gun. Jadi bukan peluru senjata api," kata Andika saat jumpa pers di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2020).
Selain itu, kata Andika ada pula salah satu awak media yang menjadi korban penembakan. Namun pihaknya belum dapat memastikan apakah luka tembak tersebut berasal dari senjata api atau airsoft gun. Pihaknya masih mendalami.
Baca Juga: Polsek Ciracas Diserbu Berbagai Satuan, KSAD TNI: ke Mana pun Kami Kejar!
"Kami akan juga datangi Rumah Sakit Polri Kramat Jati, yang juga salah satu media kan katanya ada kena serpihan, nah serpihan itu dari peluru apa? Tapi kita juga nggak bakal berhenti di situ," ujarnya.
Aksi penyerangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur sempat terekam kamera pengawas atau CCTV. Satu dari ratusan pelaku terlihat membawa senjata api berbentuk pistol.
Potongan rekaman CCTV itu diunggah oleh pemilik akun Instagram @cetul22. Dalam video tersebut terlihat bagaimana detik-detik segerombolan pria memasuki halaman Mapolsek Ciracas.
Dari kejauhan terlihat api yang menyala, namun tidak tampak jelas apa yang dibakar mereka. Sembari membawa benda-benda keras, masing-masing individu merusak kendaraan yang terparkir. Terlihat jelas dalam video, mereka memukul satu unit mobil hingga memecahkan kaca.
Mayoritas wajah mereka tidak dapat terlihat karena mengenakan masker. Hanya saja ada satu pria bercelana pendek tampak mengeluarkan senjata api berbentuk pistol dan mengarahkannya ke satu sudut.
Baca Juga: KSAD Telusuri Dugaan Prajurit TNI Serang Polsek Ciracas Pakai Narkoba
Satu bus dinas milik polisi yang terparkir juga tak luput dari perusakan. Mereka kompak menggoyangkan bus itu dengan maksud hendak menggulingkannya, namun gagal.
12 Prajurit Ditahan
Sebanyak 12 oknum anggota TNI AD yang diduga terlibat dalam serangkaian penyerangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur ditahan. Selain itu, sebanyak 31 anggota dari berbagai kesatuan telah diperiksa.
Andika mengatakan 12 anggotanya itu ditahan di sel Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya), Guntur, Jakarta Selatan.
"12 orang ini adalah prajurit TNI AD. Tetapi ada 19 orang lagi yang sudah ada indikasi (terlibat) dan saat ini sudah dalam proses pemanggilan," ujar Andika.
Andika juga mengklaim jika pihaknya akan terus mengusut tuntas oknum-oknum anggota TNI lainnya yang turut terlibat dalam aksi tak bertanggung jawab tersebut. Pasalnya, dia meyakini, masih banyak oknum lain yang terlibat.
Dugaan Pengaruh Narkoba
Seluruh oknum anggota TNI yang terlibat terlibat dalam serangkaian penyerangan terhadap Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur akan menjalani pemeriksaan narkoba. Andika mengatakan tidak akan menutup segala kemungkinan yang terjadi di balik ulah oknum anggotanya yang tidak bertanggung jawab tersebut.
"Apakah ada pengaruh narkoba atau tidak terus kami kembangkan semuanya. Kami tidak menutup semua yang mungkin terjadi," ungkap Andika.
Pemeriksaan terkait dugaan pengaruh narkoba itu akan dilakukan oleh internal TNI hingga menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN). Hal itu dilakukan untuk memastikan apa yang sesungguhnya terjadi dibalik serangkaian penyerangan tersebut.
"Bukan hanya internal kami, sampai BNN pun kami turunkan. Jadi kami ingin memastikan ya apa yang terjadi," tuturnya.