Saat itu, Pillar menyebut apa yang dilihatnya begitu menyayat hati. Ia dan rombongannya tidak mengerti harus berbuat apa.
Kementerian Perikanan Mauritius pada Jumat (28/8), telah menemukan 38 bangkai lumba-lumba yang terdampar di pantai.
"Hasil autopsi pada 25 lumba-lumba yang terdampar di pantai pada Rabu dan Kamis diharapkan keluar pada beberapa hari mendatang," kata Jasvin Sok Appadu, juru bicara kementerian perikanan.
Sejauh ini dokter hewan dari Albion Fisheries Research Centre, hanya memeriksa dua lumba-lumba yang menunjukkan tanda cedera, dan hasil autopsi awal tidak menemukan adanya jejak hidrokarbon di tubuh hewan mamalia ini.
Greenpeace pada Kamis (26/8), meminta pemerintah Maurirtius untuk meluncurkan penyelidikan guna mengetahui penyebab kematian lumba-lumba di sekitar tumpahan minyak kapal Wakashio.
Kapal minyak MV Wakashio kandas di kawasan terumbu karang dekat pantai itmur Mauritius pada 25 Juli lalu.
Akibat dihantam ombak berhari-hari, lambung kapal retak, hingga pada 6 Agustus, minyak mulai bocor ke perairan Mahebourg Lagoon, mengotori kawasan lahan basah yang dilindungi, hutan bakau, dan pulau kecil yang merupakan suaka burung dan satwa liar.