Dari Belasan, Total Lumba-Lumba yang Mati di Perairan Mauritius Jadi 40

Minggu, 30 Agustus 2020 | 16:59 WIB
Dari Belasan, Total Lumba-Lumba yang Mati di Perairan Mauritius Jadi 40
Ilustrasi lumba-lumba. (Pixabay/Free-Photos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah lumba-lumba yang mati dekat kawasan tumpahnya minyak dari kapal Jepang di Mauritius naik menjadi 40 ekor.

Menyadur Asia One, otoritas berwenang pada Jumat (28/8), mengabarkan jumlah lumba-lumba yang mati meningkat dari jumlah sebelumnya yakni 14 ekor per Kamis (27/8).

Nelayan setempat, Yasfeer Heenaye mengatakan dia melihat antara 25 hingga 30 lumba-lumba mati mengambang di laguna Jumat (28/8) pagi. Jumlah kematian diperkirakan akan terus bertambah. 

Para nelayan disebutkan mencoba menggiring beberapa lumba-lumba yang masih hidup untuk menjauh dari area tumpahan minyak.

Reuben Pillay, nelayan lain, menyebutkan rombongannya sempat menyaksikan bagaimana sepasang ibu dan anak lumba-lumba berjuang berenang di tumpahan minyak, sebelum akhirnya mati.

Panorama alam Negara Mauritius. Tim Peneliti meyakini, Benua Mauritia yang hilang jutaan tahun silam berada di bawah perairan Negara Mauritius.
Panorama alam Negara Mauritius. Tim Peneliti meyakini, Benua Mauritia yang hilang jutaan tahun silam berada di bawah perairan Negara Mauritius.

"Ada ibu dan bayinya. Dia sangat lelah, di tidak berenang dengan baik. Tetapi sang ibu tetap di sampingnya, dia tidak meninggalkan bayinya untuk pergi bersama kelompok," ujar Pillar.

Sepanjang jalan, sambung Heenaye, induk lumba-lumba itu terus bersama anaknya untuk memberikan perlindungan.

Hingga akhirnya, sang induk terlihat mulai kesulitan untuk berenang. Sementara, bayi lumba-lumba itu mati terlebih dulu.

"Dia (induk) berenang berputar-putar di depan perahu, dia menggerakkan ekornya dengan sangat keras. Setelah lima menit, di berhenti bergerak dan tenggelam," bebernya.

Baca Juga: Bukan Kotak, Wujud Tempe Lumba-Lumba Ini Sukses Bikin Gemas

"Kami mendengar tangisan, saya pikir itu adalah suara seorang perempuan yang ada di kapal, tetapi mereka memberi tahu saya bahwa itu adalah lumba-lumba," imbuh Pillar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI