Tolak Pembatasan Covid-19, 38.000 Orang Gelar Protes Anti-Corona di Jerman

Minggu, 30 Agustus 2020 | 16:58 WIB
Tolak Pembatasan Covid-19, 38.000 Orang Gelar Protes Anti-Corona di Jerman
Tolak Pembatasan Covid-19, 38.000 Orang Gelar Protes Anti-Corona di Jerman. (BBC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Salah satu pendukung protes, Robert F Kennedy Jr, mengaitkan pandemi virus corona dengan jaringan telepon 5G.

"Hari ini Berlin kembali menjadi garis depan melawan totalitarianisme," ujar Robert memperingatkan adanya pengawasan dan kekuatan jaringan telepon 5G.

Beberapa pengunjuk rasa mengatakan mereka hanya menginginkan hak untuk memprotes.

"Saya bukan simpatisan sayap kanan yang ekstrim, saya di sini untuk membela kebebasan fundamental kita," kata Stefan, seorang warga Berlin berusia 43 tahun.

Jerman disebutkan merupakan salah satu negara yang paling efektif dalam menegakkan kerangka respon wabah dengan pedoman mencegah, mendeteksi, menahan, dan mengobati.

Pedoman ini sangat efektif dalam menekan tingkat kematian di antara orang-orang yang berusia lebih dari 70-an.

Meski terus mengurangi jarak fisik pada awal April, tetapi pemerintah tetap melakukan pelacakan infeksi. Adapun kasus Covid-19 kembali meningkat pada Agustus.

Kanselir Jerman Angela Markel, didukung 16 negara bagian federal pada Kamis (27/8), memberlakukan denda 50 euro atu sekitar Rp 873 ribu bagi siapa pun yang tak memakai memakai masker.

Pemerintah juga memperpanjang larangan acara publik skala besar hingga tahun depan.

Baca Juga: Nekat Helat Event Motor, Kasus Covid-19 Meningkat Pesat di Negara Ini

"Kita harus hidup dengan virus ini untuk waktu yang lama. Dia mengatakan itu akan menjadi lebih menantang di musim dingin," kata Merkel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI