Jangan Mau Jika Ada yang Provokasi Halal Haram Vaksin Covid-19 Buatan China

Siswanto Suara.Com
Minggu, 30 Agustus 2020 | 16:31 WIB
Jangan Mau Jika Ada yang Provokasi Halal Haram Vaksin Covid-19 Buatan China
Ilustrasi Covid-19. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Analis politik dan ekonomi Rustam Ibrahim meminta masyarakat jangan ada yang terprovokasi jika tiba-tiba muncul isu halal haram vaksin Covid-19 buatan China.  

Menurut Rustam, negara-negara Islam, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bangladesh justru sedang uji coba fase tiga vaksin buatan China kepada rakyatnya.

"UEA uji coba buatan Sinopharm. Arab Saudi buatan CanSino & Bangladesh vaksin Sinovac," kata Rustam melalui akun Twitter @RustamIbrahim.

Permintaan Rustam Ibrahim agar publik tidak terprovokasi isu halal haram karena sudah ada yang bertanya-tanya mengenai bagaimana jika vaksin Sinovac (perusahaan asal China yang membuat vaksin) yang kini sedang diujicobakan di Indonesia tidak mendapatkan sertifikat halal dari lembaga Majelis Ulama Indonesia?

Baca Juga: Staf RSUD Balaraja Terpapar Covid-19, Statusnya Tanpa Gejala

Rustam Ibrahim yakin MUI akan memberikan sertifikasi halal. "Seandainya tidak, sebagai orang awam, saya akan ikuti al-Quran saja seperti tercantum surat al-Baqarah ayat 173. Dalam keadaan pandemi, rakyat sangat membutuhkan," katanya.

Beberapa waktu yang lalu, Menteri BUMN Erick Thohir diutus Presiden Joko Widodo untuk pergi ke Uni Emirat Arab dan Cina untuk memastikan Indonesia bisa mendapatkan vaksin Covid-19 dalam bentuk bahan baku atau yang sudah jadi.

Di tengah negara-negara di dunia berebut vaksin untuk membuat keadaan kembali menjadi normal, Jokowi memastikan Indonesia kebagian.

Rustam juga membahas tentang isu kesepakatan yang dibuat Amerika Serikat, Jepang, Inggris, dan Uni Eropa untuk mengamankan berjuta-juta dosis vaksin Covid-19 untuk warganya.

"Jika ini terjadi, vaksin tersedia tidak akan mencukupi kebutuhan negara lain, terutama 6 hingga 9 bulan pertama 2021," kata Rustam.

Baca Juga: Pecinta Drama Korea Wajib Coba, Kini Ada Soju Halal di Indonesia

Menyangkut hal itu, menurut Rustam keputusan pemerintah Indonesia membeli, meracik, dan memproduksi vaksin buatan Cina sudah sangat tepat demi mengamankan kebutuhan mendesak Indonesia akan vaksin virus corona.

"Semoga uji-cobanya berhasil dan segera bisa diproduksi awal 2021," kata dia.

Baru-baru ini, Presiden Jokowi menyatakan optimistis setelah masyarakat Indonesia divaksin, perekonomian kembali normal.

"Tapi nanti, insya Allah kalau sudah pada kondisi dimana yang namanya vaksin itu sudah diproduksi dan sudah mulai disuntikan kepada masyarakat semuanya itu kita akan berada kembali pada posisi normal," ujar Jokowi ketika memberikan bantuan presiden produktif kepada pelaku UMKM di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Jumat (28/8/2020).

Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah berkunjung ke Uni Emirat Arab dan Cina untuk memastikan Indonesia kebagian vaksin dan bahan baku vaksin.

"Ini rebutan semua negara 215 negara rebutan vaksin semuanya untuk bisa kembali ke normal," kata Jokowi.

Jokowi optimistis pada Januari 2021, masyarakat Indonesia sudah mulai bisa divaksin.

"Tapi saya meyakini Insyaallah kita nanti di bulan Januarilah kita sudah mulai suntik vaksin, biar keadaannya masuk kedalam kondisi yang normal kembali. Kembali lagi ke usaha. Ya memang, saya kemarin ketemu dengan perusahaan besar ya kondisi sulit, ketemu pengusaha tengah sama kondisi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI