Pelarangan Pakai Kata Anjay Didukung Banget Sama PA 212, Ini Penjelasannya

Siswanto Suara.Com
Minggu, 30 Agustus 2020 | 14:49 WIB
Pelarangan Pakai Kata Anjay Didukung Banget Sama PA 212, Ini Penjelasannya
Jubir PA 212 Novel Bamukmin. [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persaudaraan Alumni 212 setuju dengan pelarangan penggunaan kata anjay. Anjay dinilai bermakna kasar karena kata gaul ini plesetan dari kata anjing.

"Sangat setuju karena kata-kata itu sangat tidak mendidik dan jauh dari ajaran agama Islam sebagaimana Rasulullah sabdakan 'barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka bicaralah yang baik kalau tidak diam saja," kata Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin kepada Suara.com, Minggu (30/8/2020).

PA 212 setuju dengan pelarangan penggunaan kata anjay bukan hanya di kalangan anak-anak, melainkan juga semua kalangan.

Sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia meminta semua pihak menghentikan pemakaian kata anjay karena mengandung makna merendahkan martabat dan melecehkan. Kata ini juga dinilai mengarah pada kekerasan.

Baca Juga: Anjay Kena Semprot Komnas PA, Ini Daftar Bahasa Gaul Ofensif Lainnya

Novel mengikuti polemik kata anjay yang muncul belakangan ini. Kata ini paling sering disampaikan kaum milenial sebagai bahasa gaul yang asalnya dari kata anjing untuk mengungkapkan ketidaksukaan.

"Tentunya kata anjay memang tidak terlalu kasar, namun tetap saja kata-kata gaul itu tidak enak didengar karena memang juga tidak sopan," kata Novel.

Pelarangan penggunaan kata anjay menjadi buah bibir setelah artis sinetron Lutfi Agizal bersuara. Dia berjuang mengajak orang-orang untuk tak lagi menggunakan kata itu.

Dia mengadu ke KPAI terkait video anak-anak kecil yang mengucapkan kata tersebut.

"Selamat siang. Terimakasih telah menghubungi KPAI. Konten ini akan kami telaah kembali. Terima kasih," bunyi respons KPAI dikutip dari Instagram stroy Lutfi, Jumat (28/8/2020).

Baca Juga: Denny Siregar Takut Komunitas Ini: Serangannya Beruntun Kayak Lebah Madu

"Saya yakin @kpai_official bijak dalam mengkaji hal ini #savenextgeneration," tulis Lutfi di unggahan tersebut.

Lutfi mengaku miris. Dia bahkan mempertanyakan bagaimana nasib generasi muda, jika sejak kecil sudah berani mengucapkan kata anjay yang dinilainya memiliki konotasi negatif.

"Anak di bawah umur bisa ngomong gini gara-gara apa sih??? Next generation kita gimana ini!!! Apa perlu @kpai_official & @komnasanak Saya kirimi semua materinya? Untuk mengkaji ini?" tulis Lutfi dalam Insta Story.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI