Suara.com - Mantan ibu negara AS Michelle Obama mengungkapkan jika dirinya tak luput dari sikap rasisme warga Amerika, meskipun dirinya seorang istri Presiden AS kala itu.
Menyadur New York Times pada Sabtu (29/08/2020), istri Barack Obama bercerita di "The Michelle Obama Podcast" tentang penyamarannya saat mampir ke kedai es krim bersama dua putrinya.
"Kami berhenti untuk membeli es krim dan saya mengatakan pada Secret Service untuk mundur karena kami ingin jadi normal, mencoba untuk masuk," kata Michelle Obama.
"Ketika saya hanya seorang wanita Afro-Amerika, saya melihat bahwa warga Amerika bahkan tidak melihat saya," ujarnya sembari mengingat masa ketika ia baru saja selesai menonton pertandingan sepak bola.
Baca Juga: Michelle Obama Alami Depresi Tingkat Rendah Gara-Gara Pandemi Covid-19
"Saya berdiri di sana dengan dua gadis Afro-Amerika, satu lagi perempuan dewasa yang juga Afro, mereka berseragam sepak bola. Dan seorang wanita Amerika memotong antrean kami untuk memesan. Seperti, dia bahkan tidak melihat kita."
"Gadis di belakang meja hampir mengambil pesanannya. Jadi saya melangkah dan berkata, 'Permisi? Anda tidak melihat kami berempat berdiri di sini dan Anda baru saja mengantre?”
Michelle Obama mengatakan wanita itu tidak minta maaf, dia tidak pernah menatap matanya dan asumsinya, wanita itu tidak tahu jika ia sedang berhadapan dengan istri Presiden AS.
"Yang dia lihat hanyalah orang Afro-Amerika atau sekelompok orang Afro-Amerika atau mungkin dia bahkan tidak melihatnya. Karena kami tidak terlihat."
Hal seperti tak cuma sekali terjadi. Michelle Obama kembali menceritakan bagaimana ketika ia menyamar sebagai warga biasa dan jalan-jalan sore dengan anjing kesayangannya tanpa penjagaan mencolok.
Baca Juga: Michelle Obama Bikin Podcast di Spotify, Bahas Kesehatan dan Relationship
"Ketika saya benar-benar menyamar, ketika masih di Gedung Putih, berjalan-jalan dengan anjing di kanal dan orang-orang akan datang untuk mengelus anjing saya, tetapi tidak akan menatap mata saya." katanya.
'Apa yang orang Amerika tidak pernah mengerti, itu seperti yang dikatakan tentang bagaimana orang Amerika memandang orang yang tidak seperti mereka."
"Anda tahu, kami seolah tidak ada dan saat kita ada, kita ada itu dianggap sebagai ancaman. Dan itu, itu melelahkan," lanjut Michelle Obama.
"Apa yang warga Amerika tidak mengerti tentang menjadi orang kulit berwarna di negara ini adalah bahwa ada penghinaan setiap hari," ungkapnya.
"(Ada [enghinaan) di tempat kerja kami di mana orang-orang membicarakan Anda, atau orang-orang bahkan tidak melihat Anda," jelas ibu dari malia dan Sasha ini.