Suara.com - Panglima TNI Hadi Tjahjanto menginstruksikan jajarannya untuk Polri mendalami motif penyerangan di Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, pada Sabtu (29/8/2020) dini hari.
"Panglima juga tadi bilang tolong didalami apa motifnya. Apakah ada ketersinggungan antara warga dengan Polri atau ketersinggungan terhadap Polri sampai sekarang enggak ada informasi," ujar Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0505/Jakarta Timur, Kolonel Kav Rahyanto Edy.
Edy menganggap kasus penyerangan kali ini tidak bisa disamakan dengan penyerangan dan pembakaran Mapolsek Ciracas pada Selasa (11/12/2018) lalu.
"Kalau dengan kasus kemarin, nggak bisa kita samakan," kata Edi.
Lebih lanjut, ia menyebut TNI telah berkoordinasi dengan Polri dalam penggerudukan mapolsek Ciracas oleh 100 orang tak dikenal itu.
"Ya pastinya yang jelas ngasih atensi baik dari satuan Kodam satuan wilayah untuk mendalami termsuk bekerjasama dengan Polda," ucap Edy
Diketahui, penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Jalan Raya Bogor, pada Sabtu dini hari tadi. Penyerangan ini diketahui merupakan kejadian kedua kalinya.
Penyerangan pada Desember 2018 itu dilakukan karena kejadian sebelumnya. Di mana terdapat pengeroyokan terhadap anggota TNI AL bernama Komarudin (47) oleh sejumlah juru parkir di depan Toko Arundina, Ciracas, Jakarta Timur pada Senin (10/12/2018).
Mulanya Komarudin yang sedang mengenakan pakaian dinas TNI AL bersama anaknya hendak makan di warung dekat toko Arundina, Cirasas.
Baca Juga: 7 Fakta Penyerangan Polsek Ciracas, 100 Orang Bakar dan Rusak Fasilitas
Saat hendak parkir sepeda motornya, sang anak memberi tahu kepada Komarudin bahwa knalpot motor tersebut berasap.