Bocah 8 Tahun Tewas Terlindas Kereta karena Didorong Pria Tak Dikenal

Sabtu, 29 Agustus 2020 | 11:06 WIB
Bocah 8 Tahun Tewas Terlindas Kereta karena Didorong Pria Tak Dikenal
Ilustrasi stasiun kereta. (Pixabay/MichaelGaida)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang bocah berumur 8 tahun tewas setelah didorong oleh pria tak dikenal di stasiun Frankfurt pada bulan Juli 2019. Setahun berlalu, ahli kejiwaan mengungkap pria ini memiliki skizofrenia paranoid.

Menyadur BBC, Sabtu (29/08/2020) pria bernama Habte Araya dinyatakan memiliki kelainan mental patologus dan tak bisa dimintai pertanggungjawaban hukum atas tindakannya.

Sebaliknya, Araya direkomendasikan untuk mendapat perawatan jangka panjang di fasilitas kejiwaan yang aman. Jaksa dan tim pembela Araya sangat mendukung keputusan ini.

"Araya memiliki setidaknya kemampuan yang sangat berkurang untuk mengontrol tindakannya," kata jaksa tentang pria yang mendapat tuduhan pembunuhan dan percobaan pembunuhan ini.

Baca Juga: Punya Kerabat Tunjukkan Gejala Skizofrenia? Ini yang Bisa Anda Lakukan

Ilustrasi rel kereta api. [Shutterstock]
Ilustrasi rel kereta api. [Shutterstock]

Araya mendorong ibu dan seorang anaknya yang berumur 8 tahun ke dalam rel kereta tahun lalu. Sang ibu berhasil menyelamatkan diri, tapi putranya tewas terlindas kereta.

Sebelumnya, Araya juga pernah mendorong lansia umur 78 tahun ke dalam rel, tapi wanita tersebut berhasil selamat. Saksi mata mengatakan Araya langsung dikejar dan dihentikan oleh orang yang lewat.

Menurut keterangan polisi, Habte Araya tidak memiliki hubungan dengan para korban. Hasil tes darah juga menyebut Araya tidak dalam kendali alkohol atau obat-obatan.

Kasus ini diliput secara luas di media Jerman dan lebih dari USD 120.000 atau Rp1,7 miiar berhasil dikumpulkan untuk keluarga bocah itu pada hari-hari setelah serangan itu.

Araya masuk ke Jerman secara legal melalui Swiss. Ia diberikan suaka pada 2009, setelah jadi buronan polisi dalam kasus insiden kekerasan di Zurich minggu sebelumnya.

Baca Juga: Tak Cuma Ilusi dan Halusinasi, Ini Gejala yang Dialami Pengidap Skizofrenia

"Meski begitu, Araya tidak terdaftar sebagai buronan dalam database kepolisian Eropa dan dapat melintasi perbatasan dengan bebas," kata polisi.

Peristiwa ini juga memicu perdebatan sengit tentang imigrasi dan kejahatan di Jerman.

Peristiwa ini mendorong politisi dari partai nasionalis Alternatif untuk Jerman (AfD) untuk menyerukan pembatasan perbatasan yang lebih ketat.

Sedangkan suara yang lain menyerukan untuk meningkatkan keamanan di stasiun kereta dan pekan lalu seorang juru bicara pemerintah mengatakan hal ini sedang ditinjau.

Menyadur laman Halodoc, Skizofrenia paranoid adalah salah satu tipe skizofrenia ketika pengidapnya mengalami delusi bahwa orang lain ingin melawan dirinya atau anggota keluarganya.

Sementara, paranoid adalah jenis skizofrenia dengan kasus yang paling sering terjadi.

Umumnya, pengidap skizofrenia paranoid akan merasa bahwa dirinya lebih kuat, lebih hebat, dan bahkan memiliki pengaruh besar dari musuh-musuh khayalan mereka lewat halusinasi tidak nyata yang mereka alami.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI