Suara.com - China ancam akan memboikot produk dari Apple jika Amerika Serikat tetap ngotot melarang aplikasi WeChat di negaranya, saat AS coba blokir beberapa aplikasi AS.
Menyadur Channel News Asia, Jumat (28/7/2020), peringatan tersebut disampaikan oleh juru bicara kementerian luar negeri China, detik-detik perintah AS untuk memblokir aplikasi tersebut.
Presiden AS Donald Trump bulan ini mengumumkan larangan bagi WeChat dan aplikasi milik China lainnya mulai pertengahan September dan menuduh mereka mengancam keamanan nasional.
Namun juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mentweet pada hari Jumat bahwa "Jika WeChat dilarang, maka tidak akan ada alasan mengapa China akan menyimpan produk iPhone dan Apple".
Baca Juga: Demi Konten, Bocah 3 Tahun di China Dipaksa Makan Terus, Dikecam Warganet
"Banyak orang China mengatakan mereka mungkin berhenti menggunakan iPhone jika WeChat dilarang di AS", ujar Zhao. Ia juga menuduh AS melakukan penindasan ekonomi sistematis terhadap perusahaan non-AS dengan menargetkan aplikasi China.
Komentar tersebut menandai referensi langsung yang langka oleh Beijing untuk memboikot produk Amerika Serikat dan muncul ketika negara adidaya bertanding di berbagai bidang termasuk aktivitas militer di Laut China Selatan, Hong Kong dan meredam virus corona.
Warganet di China menanggapi dengan perasaan campur aduk atas peringatan Zhao melalui media sosial mirip Twitter mereka.
"Saya menggunakan Apple, tapi saya juga mencintai negara saya. Ini bukan konflik." tulis salah satu warganet di platform Twitter versi China yakni Weibo.
"Tidak peduli seberapa bagus Apple, itu hanya telepon. Bisa diganti, tapi WeChat berbeda," bantah pengguna lain.
Baca Juga: Pemerintah Akui Vaksin Corona yang Disiapkan Belum Bisa untuk Anak-anak
"Orang China modern akan kehilangan jiwa mereka jika meninggalkan WeChat, terutama para pebisnis." tulis warganet lainnya.
Aplikasi WeChat yang dikenal di daratan Cina dengan nama Weixin sudah memiliki lebih dari 1,2 miliar pengguna aktif di seluruh dunia.
Perintah eksekutif Trump terhadap WeChat memaksa platform tersebut untuk mengakhiri semua operasi di Amerika Serikat dan melarang orang AS menggunakannya.
Apple menyumbang delapan persen dari pasar ponsel pintar China pada kuartal kedua tahun 2020, menurut Counterpoint Research, jauh di belakang produk lokalnya yakni Huawei.
Bukan hanya WeChat, sebelum Trump juga sudah melarang aplikasi China lainnya yakni TikTok untuk melakukan transaksi dengan perusahaan induknya.
Atas tuduhan tersebut, TikTok berencana mengajukan gugatan atas kebijakan Presiden Donald Trump, terkait larangan transaksi dengan perusahaan induknya asal China, ByteDance.