Sakit, Perdana Menteri Jepang Akan Mundur?

Jum'at, 28 Agustus 2020 | 17:27 WIB
Sakit, Perdana Menteri Jepang Akan Mundur?
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. [AFP/Kazuhiro Nogi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan mengundurkan diri pada Jumat malam, menurut kantor berita NHK. Tersiar kabar pengunduran diri Abe gara-gara masalah kesehatan.

Menyadur The Guardian, Jumat (22/8/2020), pejabat dari Partai Liberal Demokrat (LDP) sebelumnya berusaha meredam spekulasi PM Abe mungkin tidak dapat melanjutkan masa jabatannya karena rumor seputar kondisi kesehatannya.

Wakil Abe yakni Taro Aso, diperkirakan akan mengambil alih jabatan perdana menteri. Tapi pengunduran dirinya hampir pasti akan memicu persaingan kepemimpinan di LDP.

Shinzo Abe pernah dilarikan ke rumah sakit hampir delapan jam. Dia diketahui menderita kolitis ulserativa, atau radang usus.

Abe kembali ke rumah sakit pada hari yang sama ketika dia menjadi pemimpin terlama di Jepang, memecahkan rekor selama beberapa hari berturut-turut di kantor yang dibuat oleh paman buyutnya, Eisaku Sato, setengah abad yang lalu.

Sekutu LDP bersikeras Shinzo Abe akan melanjutkan sampai masa jabatannya berakhir pada September 2021.

Juru bicara pemerintah, Yoshihide Suga, mengatakan dia bertemu Abe dua kali sehari. Tidak ada penampakan yang mengindikasikan kesehatannya buruk.

"Terlalu dini untuk membicarakan tentang 'pasca-Abe', karena dia masih memiliki sisa lebih dari satu tahun masa jabatannya," kata Suga minggu ini dikutip dari The Guardian.

Seorang anggota senior LDP memberi tahu Kyodo bahwa kondisi Abe tampaknya menurun tetapi dia sudah sembuh. Pejabat tersebut, yang tidak disebutkan namanya, menambahkan: "Saya tidak dapat membayangkan dia akan mundur."

Baca Juga: Terpopuler: TikTok Indomie di Arab, Rasa Snack Paling Aneh di Jepang

Akira Amari, seorang pejabat senior partai dan sekutu dekat, mengatakan Abe tampak jauh lebih sehat daripada terakhir kali dia melihatnya pada pertengahan Agustus. "Abe mungkin lelah mental", kata Amari dalam sebuah wawancara dengan Reuters.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI