Giring Masuk 10 Besar Capres, Anies Harus Mulai Hati-hati

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 28 Agustus 2020 | 12:36 WIB
Giring Masuk 10 Besar Capres, Anies Harus Mulai Hati-hati
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan penundaan Formula E 2020 Jakarta dalam konferensi pers di Balai Kota, Jakarta, Rabu (11/3/2020). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Partai Solidaritas Indonesia Giring Ganesha cukup sukses mencuri perhatian publik melalui pernyataan siap maju menjadi calon presiden pada pemilu 2024.

Soal apakah Giring benar-benar mau bertarung memperebutkan kursi R1 atau tidak, cuma dia dan PSI yang paling tahu. 

Sebelum Giring merilis pernyataannya ke media sosial, baliho bergambar Giring dengan narasi siap maju ke pemilu 2024 sudah lebih dulu viral.

Pengamat politik Denny Siregar ingin memastikan keseriusan mantan anak band Nidji itu untuk maju. Entah Denny Siregar sebenarnya sedang bercanda atau serius, dia menyebutkan sejumlah tokoh yang kemungkinan akan menjadi lawan Giring.

"Nemu ginian. Serius nih bro  @Giring_Ganesha? Apa bisa lawan @aniesbaswedan? Atau @RamliRizal?" katanya.

Kemarin, rilis hasil survei yang dilakukan lembaga Indonesia Elections and Strategic Research. Survei menunjukkan elektabilitas Giring sekarang sudah masuk 10 besar.

Posisi Giring jauh dibawah Anies. Tetapi Giring dalam survei itu mengalahkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD.

Lantas Denny Siregar menyindir Anies lagi agar hati-hati karena Giring mulai membayangi. Dia juga menyinggung Rizal Ramli yang tidak masuk dalam survei itu.

"Wah, ternyata @Giring_Ganesha masuk 10 besar nih, diatas @mohmahfudmd. Bro @aniesbaswedan harus mulai hati-hati...  "Trus,  @RamliRizal gimana kansnya, bang ?" "Siapa ??"

Prabowo teratas

Hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Elections and Strategic Research menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tertinggi, sementara Giring masuk 10 besar.

"Dalam pertanyaan terbuka, sebanyak 0,9 persen responden menjagokan Giring Ganesha yang merupakan Plt ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai capres," kata Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran pers.

Menurut dia hal itu mengejutkan karena muncul nama pendatang baru Giring Ganesha sebagai capres dari kalangan anak muda.

Musisi band yang memutuskan terjun ke dunia politik itu telah mendeklarasikan diri untuk maju dalam pemilihan presiden 2024.

Sebagai catatan, pertanyaan terbuka berarti responden bebas menyebutkan nama capres tanpa ditunjukkan daftar berisikan nama-nama seperti dalam pertanyaan tertutup.

Meskipun responden yang memilih hanya sedikit, tetapi menunjukkan awareness publik terhadap profil Giring Ganesha.

Menurut Vivin, elektabilitas Giring memang masih sangat kecil, yakni di bawah 1 persen.

Tetapi secara posisi, Giring berhasil menyodok ke urutan terbawah dalam jajaran 10 besar yang banyak dihuni tokoh-tokoh yang sudah kerap malang-melintang di perpolitikan.

Dia menjelaskan elektabilitas tertinggi masih dikuasai oleh Prabowo (19,6 persen), Ganjar Pranowo (14,3 persen), dan Ridwan Kamil (12,8 persen).

Di bawahnya ada Anies Baswedan (10,0 persen), Sandiaga Uno (8,3 persen), Khofifah Indar Parawansa (4,3 persen), dan Tri Rismaharini (3,1 persen).

Posisi Giring masih berada di bawah Agus Harimurti Yudhoyono (2,5 persen) dan Erick Thohir (1,1 persen).

Tetapi Giring berhasil mengungguli Mahfud MD (0,7 persen) dan Puan Maharani (0,6 persen). Masih ada 13,7 persen nama-nama lain dan tidak tahu/tidak jawab 18,6 persen.

"Jika elektabilitas Giring tetap terjaga, tidak tertutup kemungkinan akan bergerak naik dan menjadi figur yang diperhitungkan. Demikian pula dengan PSI sebagai mesin politik pendukungnya, berpotensi terkerek oleh kenaikan elektabilitas Giring," kata Vivin.

Survei Index Research dilakukan pada 11-20 Agustus 2020 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

Survei dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI