Ada Temuan Baru Lagi di Situs Peninggalan Belanda di Kota Bekasi

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 28 Agustus 2020 | 09:51 WIB
Ada Temuan Baru Lagi di Situs Peninggalan Belanda di Kota Bekasi
Ekskavasi hari keempat atau yang terakhir di struktur bangunan rolag atau rofilag lengkung batu bata merah era kolonial Belanda di Stasiun Bekasi [Dokumentasi Ali Anwar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim terpadu Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, Tim Ahli Cagar Budaya Kota Bekasi, PT. Kereta Api Indonesia (persero), dan Pemerintah Kota Bekasi melakukan ekskavasi hari keempat atau yang terakhir di struktur bangunan rolag atau rofilag lengkung batu bata merah era kolonial Belanda di Stasiun Bekasi, Kamis, 27 Agustus 2020.

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kota Bekasi Ali Anwar mengatakan ekskavasi mengalami kemajuan.

Ternyata ada struktur batu bata baru secara horisontal dan vertikal di sebelah selatan dari strukrtur batu bata di sebelah utara. Bentuknya sama. Jarak utara-selatan sekitar meter tiga meter.

Struktur baru ditemukan pada kedalaman sekitar 30 sentimeter dari permukaaan tanah. Lantas digali sampai kedalaman 160 sentimeter.

Baca Juga: Sebelum Perbaiki Gedung, Kejagung Diminta Konsultasi ke Pemprov DKI

Selain rolag atau ropilag lengkung, tim ekskavasi BPCB Banten yang dipimpin Pahlawan Putra dan TACB Kota Bekasi yang diketuai Ali Anwar itu juga menemukan struktur fondasi bangunan setinggi 160 sentimeter dengan lebar 55 sentimeter. Letaknya di tengah-tengah antara dua rolag atau ropilag lengkung.

Ekskavasi hari keempat atau yang terakhir di struktur bangunan rolag atau rofilag lengkung batu bata merah era kolonial Belanda di Stasiun Bekasi [Dokumentasi Ali Anwar]
Ekskavasi hari keempat atau yang terakhir di struktur bangunan rolag atau rofilag lengkung batu bata merah era kolonial Belanda di Stasiun Bekasi [Dokumentasi Ali Anwar]

"Yang jadi pertanyaan kami adalah mengapa struktur rolag/rofilag lengkung utara dengan selatan tanpa sambungan dak. Padahal dugaan semula antara rolag/rofilag lengkung tersambung oleh dak, sehingga struktur batu bata merah itu menyerupai gorong-gorong," kata Ali Anwar, Jumat (28/8/2020).

Temuan unik ini akan dibawa ke BPCB Banten untuk dicarai padanannya dengan hasil penelitian di daerah lain sebelumnya, lantas didiskusikan dengan sejumlah ahlinya.

Karena struktur bangunan sudah nampak jelas, maka ekskavasi dihentikan pada Kamis sore.

Selanjutnya, pada hari ini, BPCB Banten tetap di lokasi dengan pekerjaan standar arkeologi: pemotretan dari udara menggunakan dron, penggambaran, sampai pelapisan objek penelitian menggunakan plastik cor.

Baca Juga: Bangunan Kuno di Proyek Double Track Stasiun Bekasi akan Jadi Cagar Budaya

Apakah hasil temuan itu dipertahankan terkubur di lokasi aslinya (dalam tanah) yang ada, atau diangkat untuk dimanfaatkan sebagai ornamen heritage penghias bangunan Stasiun Bekasi baru? Tentu akan didiskusikan dulu dengan semua pihak yang terkait, kata Ali Anwar.

Pada saat yang bersamaan, Jumat pagi ini, tim dari Balai Arkeologi (Jawa Barat akan tiba di lokasi, bergabung untuk memperkuat tim yang telah ada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI