Anies Minta Jalan Tol Jadi Jalur Sepeda, PKS: Cuma Bikin Goweser Oleng

Kamis, 27 Agustus 2020 | 16:54 WIB
Anies Minta  Jalan Tol Jadi Jalur Sepeda, PKS: Cuma Bikin Goweser Oleng
Anggota Komisi V Ahmad Syaikhu. (Youtube DPR RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi V DPR RI Ahmad Syaikhu memandang kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membuat jalir sepeda di jalan tol justru dapat membahayakan keselamatan para pesepeda atau goweser itu sendiri.

Syaikhu menjelaskan mengapa jalur khusus sepeda di jalan tol itu berbahaya.

Salah satunya karena faktor angin kencang yang bisa saja membuat pesepeda oleng ketika menggowes sepedanya.

Mantan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang pernah diajukan PKS ini menjelaskan, angin itu bisa berhembus dari segala arah, baik sisi depan, belakang, kiri, dan kanan.

Baca Juga: Anies Dituding Lakukan Pembunuhan Massal Jika Buka Jalur Sepeda di Tol

"Kondisi ini bisa membuat pesepeda kehilangan keseimbangan. Sehingga dapat berakibat fatal yakni terjatuh atau tidak bisa mengendalikan sepedanya. Angin itu datang dari berbagai penjuru. Jika sedang bertiup kencang maka berpotensi membuat pesepeda oleng atau hilang keseimbangan," kata Syaikhu dalam keterangannya, Kamis (27/8/2020).

Bukan cuma membahayakan pesepeda, jalur khuss sepeda di jalan tol juga dinilai Syaikhu dapat merugikan penggguna kendaraan roda emapat atau lebih yang melintas. Apalagi jika kebijakan itu sampai harus menutup jalan tol meski pada jam dan hari tertentu, yakni Minggu pagi.

"Jelas ini akan merugikan pengguna jalan tol. Padahal mereka sudah membayar," kata Syaikhu.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali berkeinginan membuat jalur sepeda khusus.

Kekinian Anies meminta untuk dilakukan penutupan jalan tol demi lintasan kendaraan ramah lingkungan itu.

Baca Juga: Anies Minta Ruas Tol untuk Jalur Sepeda, Polisi Tunggu Jawaban PUPR

Permintaan ini disampaikan kepada Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono dalam surat permohonan nomor 297/-1.792.1 tentang pemanfaatan ruas jalan tol lingkar dalam (Cawang-Tanjung Priok).

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo membenarkan soal permohonan ini.

Alasan Anies ingin jalan tol digunakan karena penggunaan sepeda di Ibu Kota kian meningkat tajam.

"Sebab itu, kami dari Pak Gubernur mengusulkan kepada Pak Menteri PUPR untuk disiapkan satu ruas tol, tepatnya mulai di Kebon Nanas sampai dengan ke arah Tanjung Priok," ujar Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Cuma Road Bike

Syafrin menjelaskan, nantinya jika permintaan ini diterima, jalan tol hanya ditutup pada hari Minggu mulai pukul 06.00-09.00 WIB.

Selain itu, hanya jenis sepeda jalan raya atau road bike yang diizinkan masuk ke jalur tol.

Pasalnya, jenis sepeda tersebut bisa dikayuh cepat dan tidak bisa hanya dikendarai di jalanan ibu kota.

Sepeda santai atau lipat dan jenis lainnya tidak diperkenankan melintas.

"Jadi menyiapkan satu jalur sendiri sebagai jalur sepeda sementara untuk road bike," jelasnya.

Jalur yang ditutup hanya satu arah dari Kebon Nanas ke Tanjung Priok. Lalu jalan akan dibagi dua agar sepeda bisa melintas dua arah bolak-balik.

Panjang jalur yang ditutup diperkirakan mencapai 10 kilometer panjangnya. Dengan demikian, total jalur dua arah jadi panjangnya 20 kilometer.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI