Efek Giring Nyapres, Elektabilitas PSI Naik, Tapi PDIP Masih Merajai

Siswanto Suara.Com
Kamis, 27 Agustus 2020 | 15:30 WIB
Efek Giring Nyapres, Elektabilitas PSI Naik, Tapi PDIP Masih Merajai
Giring Ganesha saat ditemui selepas menghadiri sebuah acara di kawasan Jakarta Pusat, Senin (27/1/2020). [Suara.com/Tivan Rahmat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Elections and Strategic Research menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan tak tergoyahkan, sementara elektabilitas PSI beranjak naik.

"Elektabilitas tertinggi masih dikuasai oleh PDIP (30,4 persen)," kata Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran pers di Jakarta, hari ini.

Di urutan kedua Gerindra (13,8 persen) dan urutan ketiga Partai Golkar (8,5 persen).

Di papan tengah ada PKB (5,3 persen), PKS (5,1 persen), PSI (4,7 persen), NasDem (4,1 persen), Demokrat (3,4 persen), PPP (2,2 persen), dan PAN (1,9 persen).

Menurut Vivin, munculnya nama Giring Ganesha sebagai pendatang baru calon presiden 2024 menyita perhatian publik beberapa waktu belakangan.

Hadirnya figur politikus dari kalangan anak muda menandakan tingginya harapan publik akan sosok alternatif di luar nama-nama yang sudah lama beredar.

Temuan survei Indonesia Elections and Strategic  Research menunjukkan pencapresan Giring yang merupakan pelaksana ketua umum PSI meningkatkan elektabilitas partai politik yang diidentikkan dengan pemilih dari generasi milenial tersebut.

"Seiring deklarasi Giring Ganesha sebagai capres, PSI mendulang kenaikan elektabilitas yang signifikan dari survei sebelumnya," kata Vivin.

Elektabilitas PSI bertengger pada angka 4,7 persen atau naik dari sebelumnya 4,1 persen pada survei bulan Mei 2020. Kenaikan tersebut konsisten sejak survei pada bulan Februari 2020 yang masih sebesar 2,5 persen.

Baca Juga: Survei: Prabowo Kalahkan Ganjar dan Ridwan Kamil, Giring Merangkak Naik

Sementara itu, golongan papan bawah, terdapat Perindo (0,7 persen), Hanura (0,5 persen), Berkarya (0,3 persen), dan PBB (0,1 persen), sedangkan PKPI dan Garuda tidak mendapat dukungan (0,0 persen). Sisanya menyatakan tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 19,0 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI