Pertama Kali Sejak Mei, Gaza Palestina Umumkan Kematian akibat Virus Corona

Kamis, 27 Agustus 2020 | 15:07 WIB
Pertama Kali Sejak Mei, Gaza Palestina Umumkan Kematian akibat Virus Corona
Petugas mensterilkan area dalam masjid di Jalur Gaza, Palestina. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gaza mencatatkan kematian akibat infeksi virus corona pertama kalinya sejak Mei, pada Rabu (26/8), setelah awal pekan mengumumkan kasus infeksi di sebuah kamp pengungsi.

Menyadur ABC News, pihak berwenang sebelumnya langsung menerapkan penguncian selama 48 jam setelah ditemukannya kasus infeski baru pada Senin(24/8).

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan pasien positif virus corona yang meninggal merupakan pria berusia 61 tahun.

Sebelumnya, kementerian mengonfirmasi empat orang yang tinggal di pengungsi al-Maghazi terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Pemkot Jaktim Bakal Bangun Peti Jenazah Jumbo di Dekat Taman Tongtek

Kematian dan kasus baru ini merupakan contoh pertama penularan Covid-19 pada komunitas di daerah kantong, yang dijalankan oleh kelompok militan Hamas.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Sebelumnya, semua kasus dan kematian tunggal yang dilaporkan, terkait dengan warga Palestin ayang kembali dari luar negeri.

Pihak berwenang menyebut kasus itu terungkap setelah seorang perempuan yang dinyatakan positif Covid-19 melakukan perjalanan ke Tepi Barat.

Kasus-kasus infeksi baru tersebut memicu kekhawatiran para ahli kesehatan, di mana wabah disebutkan dapat menimbulkan bencana bagi 2 juta warga Palestina yang tinggal di Gaza, yang sebagian besar dari mereka berada di kamp-kamp penuh sesak, dengan jarak sosial tidak mungkin dilakukan.

Pada awal Maret, pihak berwenang mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat dan menerapkan penguncian guna memutus rantai penyebaran virus corona.

Baca Juga: Kabar Duka, Karyawan LG Electronic Pertama Positif Corona Meninggal

Kemudian pada Mei, hanya ada 63 tempat tidur ICU yang dilengkapi dengan ventilator di rumah sakit pemerintah Gaza, menunjukkan kawasan ini kurangnya fasilitas untuk menghadapi pandemi virus corona.

Kepala tim darurat kesehatan Gaza mengatakan secara total rumah sakit memiliki kapasitas yang cukup untuk merawat 250 pasien Covid-19.

Menteri Kesehatan Palestina, Mai-al-Kaila, menyebut kementerian akan segera memutuskan apakaha memperpanjang penguncian yang saat ini berlaku di Gaza.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI