Kisah Jawahir Roble, dari Pengungsi jadi Wasit Berhijab Pertama di Inggris

Kamis, 27 Agustus 2020 | 15:06 WIB
Kisah Jawahir Roble, dari Pengungsi jadi Wasit Berhijab Pertama di Inggris
Jawahir Roble. (Instagram/@jawahir_roble)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wanita ini terus berteriak dari lapangan sepak bola. Matanya tajam mengawasi jalannya pertandingan dan tangannya sesekali memperbaiki hijab, memastikan auratnya tetap tertutup.

"Jangan tarik, jangan tarik," teriaknya pada para pemain bola, menukil dari Sky Sport pada Kamis (27/08/2020).

Ia adalah Jawahir Roble, wanita berusia 26 tahun yang kini resmi menyandang status sebagai wasit berhijab pertama di Inggris. Dikenal dengan nama JJ, ia kini memiliki kendali penuh sebagai pengawas pertandingan Liga Premier.

Jawahir Roble. (Instagram/@jawahir_roble)
Jawahir Roble. (Instagram/@jawahir_roble)

"Semua orang mengatakan ini permainan pria, sepak bola adalah permainan pria. Saya merasa seperti saya datang ke wilayah mereka dan menunjukkan pada mereka siapa yang berkuasa."

Baca Juga: Anti Repot, Ini Tips Pakai Masker untuk Perempuan Berhijab

Sebelum hidup nyaman di Inggris, Roble adalah pengungsi dari Somalia. Keluarganya memutuskan untuk menjalani hidup baru di Wembley, setelah melarikan diri dari perang di negara asal mereka.

Roble tumbuh sebagai gadis periang yang sangat mencintai sepak bola. Ia sering main sepak bola dengan anak laki-laki meskipun orangtuanya tak menyukai permainan ini.

"Jangan bermain sepak bola karena Anda seorang wanita. Berhenti bermain sepak bola karena Anda tidak akan pernah cocok. Orang akan mendiskriminasi, orang akan bersikap kasar," ujar orangtuanya.

Roble berusaha memahami kekhawatiran orangtuanya namun kecintaannya pada sepak bola sudah melebihi segala yang ia inginkan.

"Awalnya, saya seperti melawan mereka. Mereka menganggap sepak bola sebagai permainan [ria dan berkata saya tak boleh main sepak bola lagi."

Baca Juga: Bergaya Serba Denim, Ini 5 OOTD Artis Berhijab

"Saya mengerti dari mana mereka berasal. Saya memberi tahu mereka bahwa teman-temannya memberi dukungan untuk jadi wasit."

"Jelas saya tidak akan berhenti mencintai sepakbola. Saya akan menemukan jalan saya sendiri. Saya sangat senang saya menemukan jalan menjadi wasit."

Perjalanannya dimulai ketika seorang wasit tidak muncul dalam pertandingan dan ia diminta untuk turun tangan. Kini, ia memiliki kualifikasi FA dan gelar dalam bidang kepelatihan.

Jawahir Roble. (Instagram/@jawahir_roble)
Jawahir Roble. (Instagram/@jawahir_roble)

Roble sering menjadi wasit untuk anak-anak muda di yayasan Jason Roberts, sebuah badan amal yang didirikan di dekat tempat dia dibesarkan di Wembley. Yayasan ini menawarkan bimbingan, olahraga, dan keterampilan hidup kepada anak-anak yang kurang beruntung.

"Wembley telah menyambut keluarga saya. Tumbuh dewasa, kami memiliki semua keluarga yang bermain sepak bola di halaman belakang. Kami melihat penggemar berjalan-jalan di sekitar area kami dan itu adalah suasana yang menyenangkan."

"Di Inggris, sepak bola sangat terorganisir, jadi saya berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat, saya kira."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI