Suara.com - Pasukan keamanan Turki pada hari Rabu (25/8) menyita 3.200 akar ganja di provinsi Malatya dalam sebuah operasi dan menangkap dua tersangka.
Menyadur Anadolu Agency, Kamis (26/8/2020), petugas keamanan di Provinsi Malatya, Turki melancarkan operasi di distrik Akcadag dan menggerebek sebuah rumah yang diduga sebagai tempat untuk belajar menanam ganja secara ilegal.
Satuan keamanan menyita 3.200 akar ganja, dua senapan tanpa izin, dan lebih dari seratus peluru. Petugas juga menahan dua tersangka.
Pada Juni 2020, pihak berwenang Turki juga menyita akar ganja bahkan jumlahnya hingga lebih dari 7,5 juta akar ganja sativa dalam sebuah operasi penggerebekan anti-narkoba.
Baca Juga: Gara-gara Pandemi Covid-19, Kunjungan Turis ke Turki Turun 78 Persen
Pasukan keamanan Turki menyita lebih dari tujuh juta akar ganja, dan lebih dari satu ton obat ganja dari 89 lokasi di Turki bagian tenggara.
Penyitaan tersebut adalah bagian dari operasi gendarmerie di distrik Baglan dan Kabakaya distrik Kutu, di provinsi Diyarbakir, untuk menghentikan perdagangan narkoba ilegal oleh kelompok teroris PKK, dan membawa pelakunya ke pengadilan, kata gubernur dalam sebuah pernyataan.
Lebih dari 1.600 kilogram ganja bersama dengan 7,5 juta akar ganja, pipa air sepanjang 8.400 meter dan enam mesin air disita, dan dihancurkan.
Itu adalah jumlah ganja terbesar yang pernah disita dalam satu operasi selama empat tahun terakhir.
Seorang tersangka yang menjatuhkan narkoba yang dimilikinya saat mencoba melarikan diri dari daerah itu juga ditangkap.
Baca Juga: Turki Kirim Bantuan Medis ke Sudan, Isinya APD Hingga Ventilator
Dalam operasi anti-narkoba terpisah di provinsi Izmir di pantai barat Turki hingga Laut Aegean, polisi menyita total 1.371 akar ganja sativa di distrik Kemalpasa dan Beydag.
PKK dilaporkan telah mendanai aktivitas terorisnya melalui perdagangan obat-obatan terlarang sejak awal 1980-an.
Interpol memperkirakan hingga 80 persen pasar obat-obatan terlarang Eropa dipasok oleh jaringan perdagangan yang dikendalikan PKK.
Otoritas Turki telah menyita pengiriman narkotika yang dimiliki atau dioperasikan oleh PKK sejak 1980-an.
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan UE - bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi. YPG adalah cabang PKK di Suriah.