Suara.com - Pemilik kedai kopi di Bendemeer, Singapura mengalami luka parah setelah menjadi korban penusukan salah seorang pelanggan tetapnya yang diduga punya dendam pribadi, Selasa (25/8/2020).
Menyadur Asia One, Kamis (27/8/2020), korban bernama Wu (69) mengatakan bahwa dia sempat mendapat teror terlebih dahulu sebelum insiden itu terjadi.
Sepuluh hari sebelum penyerangan berlangsung, tersangka 73 tahun yang tak disebutkan namnya itu mengirim catatan misterius.
Catatan berbahasa China itu berisi pesan yang kurang menyenangkan berisi kalimat: "Bunuh! saya tidak takut mati, apalagi takut dengan kamera CCTV."
Baca Juga: Ayah Perkosa Anak Selama 7 Tahun, Dihukum 28 Tahun Penjara
Wu, kepada surat kabar Lianhe Wanbao mengatakan bahwa pria itu datang ke kantornya yang berada di lantai dua kedai kopi dengan cara mendobrak pintu.
Pria tua itu lalu meneaskan pisaunya ke arah Wu. Beruntung putra Wu saat itu tengah berada di ruangan sebelah sehingga datang melerai keributan.
Putra Wu yang berusia 31 tahun juga harus terluka karena menyelamatkan ayahnya. Dia mendapat beberapa luka sayatan hingga banyak kehlangan darah.
"Putra saya bergegas menyelamatkan saya dan akhirnya terluka juga. Lukanya cukup dalam, tapi untungnya dia dalam kondisi stabil," kata Wu kepada Shin Min Daily News.
Wu menambahkan bahwa dia mengalami cedera pergelangan tangan saat bergumul dengan tersangka. Untungnya, dia berhasil melepaskan pisau dari genggaman penyerangnya.
Baca Juga: Rekam Celana Dalam Mahasiswi, Dosen Dipenjara 8 Minggu
"Pisaunya berlumuran darah, dan aku bergumul dengannya selama sekitar lima menit sebelum aku berhasil melepaskan pisau dari tangannya."
"Saya merasa patah hati, dan saya panik saat melihat anak saya kehilangan begitu banyak darah," tambahnya.
Polisi yang mengetahui kejadian itu sehari setelahnya mengatakan sudah mengamankan tersangka. Pria tua itu ditangkap setelah menyerahkan diri dan kini dibawa ke Rumah Sakit Tan Tock Seng (TTSH).
Polisi mengatakan sebuah senjata yang diyakini telah digunakan untuk melakukan pelanggaran telah disita. Investigasi sedang berlangsung.
Wu mengatakan dia tidak memiliki masalah dengan orang lain. Tapi dia mengakui bahwa pria yang merupakan pelanggan tetap di kedainya sempat berselisih dengan karyawan.
"Dia dianggap sebagai pelanggan tetap, tapi dia pernah berselisih dengan salah satu karyawan saya sebelumnya. Setelah itu, dia terus menimbulkan masalah," jelas Wu.