Kapal kemudian terbelah menjadi dua dan bagian haluan tenggelam ke dasar laut.
Kapten kapal dan perwira telah ditahan. Sementara sjeuah ini belum jelas diketahui penyebab tersesatnya MW Wakashio ini.
Kelompok lingkungan Greenpeace telah menyerukan penyelidikan terkait kasus tumpahan minyak dari kapal Jepang di pulau yang terletak di Samudra Hindia ini.
"Ini adalah hari yang sangat menyedihkan dan mengkhawatirkan bagi orang-orang Mauritius dan keanekaragaman hayati yang ada," ujar Happy Khambule, manajer kampanye iklim dan energi senior Greenpeace Afrika.
Damapk jangka panjanf dari tumpahan minyak, sambung Khambule, kemungkinan besar akan mempengaruhi paus, penyu, burung laut, dan sebagian besar kehidupan laut di daerah tersebut.
Greenpeace Afrika dan Greenpeace Jepang bergabung dengan organisasi hak asasi manusia Mauritius, Dis Moi, dalam sebuah surat untuk pemerintah, menyerukan transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar dalam penanganan krisis dan mendesak penyelidikan yang lebih luas.
"Lautan adalah bagian dari diri kita. Seluruh negara termasuk masyarakat pesisir bergantung pada kesehatannya," kata Vijay Naraidoo, wakil direktur Dis Moi, Senin (24/8).