Jagal Jemaah Masjid Selandia Baru Dihukum Penjara Seumur Hidup

Kamis, 27 Agustus 2020 | 12:01 WIB
Jagal Jemaah Masjid Selandia Baru Dihukum Penjara Seumur Hidup
Brenton Tarrant, pelaku penembakan masjid di Selandia Baru saat dihadirkan di pengadilan. (Foto: NZME / via Radio New Zealand)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelaku Pembantaian Jemaah Masjid di Selandia Baru, Brenton Tarrant, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat oleh pengadilan, Kamis (27/8/2020).

Menyadur Channel News Asia (CNA), Kamis (27/8/2020), hukuman seperti itu adalah yang pertama kali dijatuhi pengadilan Selandia Baru terhadap seorang terdakwa.

Tarrant, pria Australia berusia 29 tahun sebelumnya telah mengakui dakwaan pembunuhan 51 jemaah masjid, dan percobaan pembunhan terhadap 40 orang.

Dia juga didakwa melakukan tindakan terorisme selama penembakan pada 2019 di dua masjid di Christchruch yang disiarkan langsung lewat Facebook.

Baca Juga: 102 Hari Bebas Covid-19, Selandia Baru Temukan Kasus Baru

Hakim Pengadilan Tinggi Cameron Mander mengatakan di Christchurch bahwa tindakan yang dilakukan Tarrant sangatlah jahat dan bahkan hukuman penjara seumur hidup juga tak sepadan dengan dampak yang terjadi.

"Kejahatan Anda, bagaimanapun, sangat jahat sehingga bahkan jika Anda ditahan sampai Anda meninggal itu tidak akan menghabiskan persyaratan hukuman dan kecaman," kata Mander.

"Sejauh yang saya bisa lihat, Anda tidak memiliki empati terhadap korban Anda," katanya.

Jaksa penuntut mengatakan kepada pengadilan sebelumnya bahwa Tarrant ingin menanamkan ketakutan pada orang-orang yang dia gambarkan sebagai penjajah.

Tarrant juga disebut sangat hati-hati dan rinci dalam menjalankan rencana serangan agar menyebabkan pembantaian yang maksimal.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Selandia Baru dan Australia Tunda Travel Bubble

"Hari ini prosedur hukum untuk kejahatan keji ini telah dilakukan. (Tapi) tidak ada hukuman yang akan mengembalikan orang yang kita cintai," kata Gamal Fouda, Imam Masjid Al Noor yang menjadi sasaran.

"Ekstremis itu semua sama. Apakah mereka menggunakan agama, nasionalisme atau ideologi lainnya."

"Semua ekstremis, mereka mewakili kebencian. Tapi kami di sini hari ini. Kami menghormati cinta, kasih sayang, Muslim dan non-Muslim orang beriman dan tidak beriman."

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengatakan dia lega bahwa orang berbahaya seperti Brenton Tarrant tidak akan melihat terang hari lagi.

"Trauma pada 15 Maret tidak mudah disembuhkan," kata Ardern.

"Tetapi hari ini saya berharap menjadi yang terakhir di mana kami memiliki alasan untuk mendengar atau mengucapkan nama teroris di baliknya. Dia layak untuk dihukum seumur hidup dalam keheningan total."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI