Suara.com - Seorang remaja berusia 17 tahun ditangkap atas kasus pembunuhan setelah dua pengunjuk rasa Black Lives Matter di Kenosha tewas tertembak di tengah kerusuhan yang muncul pada Selasa (25/8).
Menyadur The Guardian, Kamis (27/8/2020), berkas pengadilan menyebutkan tersangka bernama Kyle Ritternhouse, berasal dari Antioch, Illinois.
Penembakan terjadi setelah jam malam mulai beroperasi pada Selasa (25/8) malam yang disusul dengan meletusnya kerusuhan, selepas orang-orang bersenjata turun ke jalan.
Seorang pria bersenjata, diduga terkait dengan milisi, kemudian melepaskan tembakan di tengah protes yang mengakibatkan dua orang tewas dan seorang lainnya terluka.
Baca Juga: Pasangan Ini Sumbangkan Makanan Pesta Pernikahannya ke Tempat Penampungan
Polisi setempat, David Beth mengatakan satu korban ditembak di kepala, sementara lainnya terkena peluru di dada, sesaat sebelum tengah malam.
Beth menyebut sejumlah orang telah berpatroli di jalan-jalan Kenosha dalam beberapa malam terakhir.
"Mereka adalah milisi. Mereka seperti kelompok main hakim sendiri," ujar Beth.
Berdasarkan video yang beredar, penembak diduga mengenakan kaos longgar berwarna hijau, celana jins gelap, dan topi bisbol putih yang dibalik.
Bersama dengan orang-orang bersenjata lainnya, ia disebutkan berkumpul di sekitar pom bensin Bert dan Rudy Auto Service.
Baca Juga: Waspada, Mekanik Nakal Perlambat Tugas Ganti Oli
Protes muncul di Kenosha sejak Minggu (23/8), selepas polisi Wisconsin menembak Jacob Blake tujuh kali di punggungnya, hingga membuatnya lumpuh sebagian.
Hingga pada malam ketiga unjuk rasa, kerusuhan pecah. Ada bentrokan dua kelompok yang membuat polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet di kawasan sekitar gedung pengadilan Kenosha, selepas mengumumkan jam malam.
Salah satu kelompok, disebutkan membawa senjata dan mengenakan pelindung tubuh. Dalam wawancara, beberapa mengatakan mereka datang setelah ada panggilan di media sosial untuk "melindungi" Kenosha.
Kepala pemadam kebakaran Kenosha, Charles Leipzig, mengatakan ada 34 kebakaran yang muncul akibat kerusuhan, dengan 30 gedung toko yang hancur atau rusak.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (26/8), memgumukan akan mengerahkan agen penegak hukum federal ke Kenosha, mengulangi langkah kontroversial yang dinilai di luar protokol normal dan bertentangan dengan saran dari pejabat pemilih setempat.
"Hari ini saya akan mengirimkan penegak hukum federal dan Garda Nasional ke Kenosha, WI akan memulihkan hukum dan peraturan, cuit Trump melalui Twitter.
"Kami tidak akan mendukung penjarahan, pembakaran, kekerasan, dan pelanggaran hukum di jalanan Amerika. Tim saya baru menelepon Gubernur Evers yang setuju menerima bantuan federal (Portland harus melakukan hal yang sama)," imbuhnya.