Kapal Pertamina Serempet Bangunan Terapung di Sungai Mentaya

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Kamis, 27 Agustus 2020 | 07:31 WIB
Kapal Pertamina Serempet Bangunan Terapung di Sungai Mentaya
Suasana ketika kapal SPOB Kapuas pengangkut BBM Pertamina, menyerempet lanting dan kelotok warga di Kelurahan Baamang Hulu, Rabu (26/8/2020). (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapal tanker SPOB yang dioperasikan Pertamina untuk mengangkut bahan bakar minyak, mengalami kecelakaan di Sungai Mentaya. Akibatnya, sejumlah lanting (bangunan terapung) rusak dan kelotok tenggelam.

Kekinian Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sedang menyelidiki kasus tersebut.

"Penyebab kejadian ini masih diselidiki. Inventarisasi juga sedang dilakukan untuk menghitung kerugian akibat peristiwa tersebut," kata Kapolsek Baamang AKP Paramita Harumi di Sampit, Kamis (27/8/2020).

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (26/8) sekitar pukul 15.30 WIB saat kapal tanker SPOB Kapuas tersebut hendak berputar arah menuju muara laut.

Baca Juga: Pengamat Heran Pertamina Rugi Rp 11 Triliun, Padahal Penjualan BBM Naik

Diduga kurang perhitungan, posisi kapal yang terlalu menepi, akhirnya menyerempet sejumlah lanting dan kelotok yang ada di tepi Sungai Mentaya wilayah RT 1 RW 1 Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang.

Akibat kejadian itu, sejumlah lanting jamban rusak dan dua kelotok tenggelam karena kuatnya gesekan kapal dan kuatnya arus dari baling-baling kapal. Warga bersyukur karena kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Ketua RT 1 Nanang Qosim membenarkan kapal tanker menyerempet lanting dan kelotok warga hingga tenggelam.

"Kapal itu milik Pertamina. Data sementara yang kami kumpulkan, lanting yang rusak berat ada empat dan rusak ringan juga empat buah. Selain itu ada dua kelotok milik warga tenggelam," katanya.

Nanang mengatakan, warganya meminta pertanggungjawaban yaitu ganti rugi dari pihak Pertamina. Pasalnya, kejadian itu membuat warga dirugikan, terlebih ada kelotok yang tenggelam padahal sangat dibutuhkan oleh warga untuk mencari nafkah.

Baca Juga: Rencana IPO Anak Usaha Pertamina Perlu Dikaji Ulang

"Kami berharap ini bisa segera diselesaikan supaya warga tidak dirugikan. Kami juga berharap kejadian seperti ini jangan sampai terulang lagi," kata dia.

Sementara itu Pelaksana Tugas Camat Baamang Rody Kamislam mengatakan, saat ini pemerintah Kelurahan Baamang Hulu dipimpin langsung Lurah Kasmojoyo, sedang melakukan koordinasi di lapangan. Pihaknya berupaya melakukan mediasi antara pihak Pertamina dengan warga agar ada titik temu untuk menyelesaikan kejadian ini dengan baik.

"Kami mengakomodir warga yang lantingnya ditabrak kapal pengangkut minyak tersebut. Saat ini sedang dilakukan pendataan kerugian warga yang terkena kapal tersebut dan memediasi antar dua kepentingan di lapangan," kata Rody.

Rody menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan semua pihak terkait dalam membantu menyelesaikan masalah ini. Pemerintah kelurahan menginventarisasi kerugian setiap orang yang terkena kapal tanker tersebut.

Penghitungan kerugian tentu secara wajar sesuai kondisi yang terjadi. Pemerintah bersama aparat keamanan juga ingin memastikan pihak Pertamina segera memperbaiki atau mengganti kerugian serta memberi kepastian kepada warga bahwa mereka akan bertanggung jawab.

Pihak Pertamina belum memberi pernyataan terkait kejadian ini. Namun, mereka berkoordinasi dengan pemerintah terkait penyelesaian dampak kejadian ini. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI