Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bersyukur melihat angka kasus Covid-19 di Provinsi Aceh masih terhitung kecil.
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, pemerintah harus tetap fokus pada penanganan Covid-19 di tanah air.
Menurut Dicky, tingkat kematian akibat virus tersebut di Indonesia masih tinggi.
Hal Ini yang menjadi pekerjaan rumah dari pemerintah agar sedianya tetap fokus pada penanganan.
Baca Juga: Banyak Kepala Daerah Kena Corona, Epidemiolog: Seminggu Sekali Wajib Rapid
"Prioritaskan saat ini adalah mencegah angka kematian di mana Indonesia salah satu yang tertinggi," kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Rabu (26/8/2020).
Pemerintah harus fokus pada performa program pengendalian pandemi yang sedianya merujuk kepada target global.
Sebagaimana diketahui, tujuan utama dalam penanganan ialah bagaimana cakupan testing yang mengarah kepada target organisasi kesehatan dunia (WHO) yakni satu tes per 1.000 orang per minggu.
"Bagaimana tracing ya minimal targetnya 80 persen kemudian juga bagiamana isolasi dan perubahan perilaku," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi mengaku bersyukur bahwa angka kasus Covid-19 di Provinsi Aceh masih kecil, yakni 1.241 kasus.
Baca Juga: Epidemiolog UI Sebut Penanganan Pandemi Covid-19 Terhambat Birokrasi
Namun, ia meminta jajaran kepala daerah dan jajaran terkait di Provinsi Aceh untuk mengendalikan angka kasus Covid-19 agar tidak meningkat.
"Kita semuanya patut bersyukur, Alhamdulillah bahwa (pasien Corona) di Aceh sampai hari ini, saya tadi dapat laporan dari Pak Gubernur 1.241 kasus. Jadi masih dalam angka yang kecil, tetapi jangan dibiarkan untuk membesar lagi. Kasus baru 30 dan yang sembuh 191,"ujar Jokowi saat memberikan arahan penanganan Covid-19 di Provinsi Aceh, Banda Aceh, Selasa (25/8/2020).
Karenanya, ia meminta Pangdam dan Kapolda membantu Gubernur Aceh untuk kembali mengingatkan kepada masyarakat terkait kedisplinan protokol kesehatan.