Suara.com - Jaksa Agung ST Burhanuddin enggan menanggapi serangkaian pertanyaan awak media terkait kebakaran di gedung utama Kejaksaan Agung.
Ia lebih memilih bergegas berjalan dengan dikawal ketat petugas.
Hal itu dilakukan Burhanuddin seusai menghadiri rapat dengan Komisi III DPR bersama dengan semua mitra di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, hari ini.
Burhanuddin ogah menjawab saat diberondong sejumlah pertanyaan oleh awak media guna menanggapi isu jika gedung utama Kors Adhiyaka itu sengaja dibakar orang dalam.
Baca Juga: Rocky Gerung: Bukan Kejagung yang Terbakar tapi Pasar Gelap Keadilan
Terkait pertanyaan itu, Burhanuddin hanya menjawab dengan kalimat nanti.
"Gak mbak, nanti mbak ya, ya nanti aja," ujar Burhanuddin, Rabu (26/8/2020).
Sikap serupa juga dilakukan Burhanuddin saat menanggapi pertanyaan wartawan, mulai dari adanya tudingan keterlibatan orang dalam di peristiwa kebakaran Kejagung, kondisi berkas-berkas pascakebakaran, hingga kabar Burhanuddin yang sempat melangsungkan panggilan video atau video call dengan Jaksa Pinangki Sirna Malasari ihwal Djoko Tjandra.
"Nanti nanti Kapuspen kan udah nerangkan ya oke. Nanti aja mba," ujar Burhanuddin.
Isu Sengaja Dibakar
Baca Juga: Soal Kebakaran Kejagung, Amien Rais Curiga Pelakunya Orang Dalam
Sebelumnya, tudingan adanya keterlibatan orang dalam pada peristiwa kebakaran Kejagung dilontarkan oleh politikus senior Amien Rais. Amien mengaku khawatir gedung Kejagung dibakar oleh orang dalam.
Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga menyebut sosok MTC yang merupakan singkatan dari mafia taipan cukong.
Amien mengungkapkan kekhawatirannya tersebut melalui video yang diunggah pada Selasa (25/8/2020).
"Saya juga khawatir yang bakar gedung Kejaksaan itu, itu simbol keadilan, tentu orang dalam, atas perintah MTC itu," ucap Amien.
Menurut politikus berusia 76 tahun asal Yogyakarta itu, dirinya tidak bermaksud berspekulasi tentang kebakaran gedung Kejaksaan Agung, melainkan hanya mengungkapkan kekhawatirannya saja.
"Saya hargai Jubir Kejagung, tapi saya bisa ingatkan, ini bukan spekulasi tapi kekhawatiran. Jangan-jangan nanti terbuka lagi, berkas Djoko Tjandra nanti hilang walau dijamin Mahfud (Mahfud MD), tapi kan itu jaminan yang belum jelas ya. Dia kan khas seperti itu omongannya, terus terang saya khawatir," kata Amien Rais.
Amien Rais mengaitkan insiden kebakaran Kejaksaan Agung itu dengan peristiwa kebakaran yang menghanguskan gedung Bank Indonesia pada 1997 silam
"Saya mengingatkan kebakaran yang terjadi di Gedung BI di mana disimpan seluruh berkas skandal BLBI, kemudian hilang. Kemudian ada yang mengatakan demi hukum, BLBI sudah selesai, data-data skandal itu sudah selesai," tutur Amien.
Ia lantas menuding bahwa pelaku pembakaran gedung BI waktu itu adalah orang dalam atas suruhan seseorang yang ia sebut juga sebagai MTC.
"Jadi siapa yang dulu membakar Gedung BI, tentu orang dalam. Siapa yang menyuruh, saya bisa keliru, tapi saya boleh menduga. Siapa lagi kalau bukan penggasak ratusan triliun, MTC Mafia Taipan Cukong. Akhirnya selesai 20 tahun lalu," sambung Amien.