Hanya saja, Ibrahim tidak menyebut secara detail terkait jumlah oknum polisi yang diperiksa tersebut.
"Propam Polda Sulsel sudah melakukan pemeriksaan secara detail terkait kejadian tersebut. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh anggota Polsek Bontoala ini sudah sesuai prosedur atau tidak," katanya.
Bantah Salah Tangkap
Di sisi lain, Kapolsek Bontoala Kompol Andriany Lilikay mengatakan belum berani memberikan komentar terkait adanya dugaan kasus salah tangkap dan penganiayaan terhadap MF.
"Kalau kita tanyakan salah tangkap, saya tidak berani berkomentar karena saya tidak pernah menangani kasus salah tangkap. Kami tidak pernah menangani kasus salah tangkap. Yang kami amankan tiga orang anak. Di mana anak itu terlibat dalam tawuran perkelahian kelompok pada pukul 03.03 Wita dini hari," kata dia.
"Kalau dibilang salah tangkap, tidak. Kami ada hasil pemeriksaannya, kemudian apa yang kami dapatkan di TKP dan yang kami amankan ada batu, yang mana anak itu mengakui ikut melempar, itu ada batu bata yang kita amankan, ada busur di TKP yang berserakan," Andriany menambahkan.
Sudah Damai
Sementara itu, pihak keluarga MF, bocah yang babak belur setelah diduga menjadi korban salah tangkap yang dilakukan anggota polisi dari Sektor Bontoala, menyatakan telah menyelesaikan persoalan itu.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh paman MF, Abdul Karim. Ia mengatakan bahwa kasus dugaan salah tangkap tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan.
Baca Juga: Digebuki Polisi, Keluarga ABG Korban Salah Tangkap Mau Berdamai karena Ini
"Walaupun polisinya tidak minta maaf, tapi ya sudah dimaafkan ajalah. Istilahnya sudah damai secara kekeluargaan lah," kata Abdul kepada Suara.com saat dikonfirmasi, Rabu (26/8/2020).