Rusia belum membuka penyelidikan kriminal atas keracunan itu dan Peskov mengatakan tidak ada alasan untuk ini sampai zat yang menyebabkan kondisi Navalny teridentifikasi.
Uni Eropa telah mendesak Rusia untuk mengadakan penyelidikan independen dan transparan.
Sementara Kanselir Jerman Angela Merkel meminta pihak-pihak terkait dimintakan pertanggungjawaban.
Kementerian luar negeri Prancis pada Selasa mengatakan, pihaknya sangat prihatin atas tindakan kriminal dan mendesak penyelidikan cepat dan transparan untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.
Navalny adalah salah satu dari barisan panjang lawan Kremlin tiba-tiba sakit parah atau meninggal karena keracunan.
Pria 44 tahun ini merupakan salah satu kritikus yang paling sengit terhadap Vladimir Putin.
Pria yang pernah mengungkap korupsi pejabat besar-besaran ini sekarang sedang dirawat di rumah sakit Berlin setelah sakit dalam penerbangan di Siberia pada Kamis lalu.
Dia dirawat selama dua hari di sebuah rumah sakit di Siberia sebelum dipindahkan ke klinik Charite dan hasil uji klinis Navalny menunjukkan keracunan dengan zat dari kelompok penghambat kolinesterase.
Ini adalah zat yang digunakan dalam agen saraf serta obat-obatan dan insektisida yang menekan enzim yang dibutuhkan agar sistem saraf pusat berfungsi normal.
Baca Juga: Istri Rizki DAcademy : Sabar Itu Lebih Pahit dari Racun
Pendukung Navalny mengklaim pria ini diracun saat menikmati secangkir tehnya di bandara Siberia sebelum penerbangan ke Moskow. Mereka yakin sosok Putin adalah dalang di balik semua ini.