Kremlin Tuduh Jerman Terburu-buru Menyimpulkan Alexei Navalny Keracunan

Rabu, 26 Agustus 2020 | 14:24 WIB
Kremlin Tuduh Jerman Terburu-buru Menyimpulkan Alexei Navalny Keracunan
Alexei Navalny, kritikus sekaligus opisis Kremlin dipindahkan ke Jerman.[Twitter/@Kira_Yarmysh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kremlin mengatakan pihak Jerman terlalu terburu-buru dalam menyimpulkan Alexei Navalny diracun.

Menyadur Channel News Asia pada Rabu (26/08/2020), juru bicara Kremlin Dmitry Peskov masih meragukan hal tersebut.

Menurutnya, diagnosis dokter Berlin tentang hal itu belum meyakinkan karena zat yang dicurigai belum diidentifikasi dan masih terlalu dini untuk melakukan penyelidikan resmi.

Peskov mengklaim, petugas medis Rusia telah mendiagnosis kondisi Navalny dengan cara yang mirip dengan dokter di Jerman tapi mengatakan pihak Jerman terlalu terburu-buru menyimpulkan Navalny diracun.

Baca Juga: Istri Rizki DAcademy : Sabar Itu Lebih Pahit dari Racun

Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov (tengah) berbincang dengan Presiden Vladimir Putin (kanan). [AFP]
Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov (tengah) berbincang dengan Presiden Vladimir Putin (kanan). [AFP]

"Analisis medis dokter kami dan dokter Jerman benar-benar cocok. Tetapi kesimpulannya berbeda. Kami tidak mengerti mengapa rekan-rekan Jerman terburu-buru. Substansinya belum ditetapkan," katanya kepada wartawan.

Peskov meragukan pernyataan pemerintah Jerman bahwa Navalny kemungkinan besar diracuni, dengan mengatakan ada kemungkinan penjelasan lain.

"Kami hanya bisa setuju sebagian. Ada kemungkinan hal lain juga."

Dia mengakui bahwa keracunan dapat dilihat sebagai salah satu versi, tetapi ada banyak versi medis lainnya.

Reaksi Kremlin membuat sekutu Navalny berang. "Cara tertentu Peskov bicara tentang ini membuat saya marah."

Baca Juga: Istri Bunuh Suami Pakai Racun karena Tak Bahagia Berumah Tangga

"Jelas bahwa kejahatan itu tidak akan diselidiki dengan baik dan penjahat itu ditemukan, meskipun kami tahu betul siapa dia," kata juru bicaranya Kira Yarmysh di Twitter.

Rusia belum membuka penyelidikan kriminal atas keracunan itu dan Peskov mengatakan tidak ada alasan untuk ini sampai zat yang menyebabkan kondisi Navalny teridentifikasi.

Uni Eropa telah mendesak Rusia untuk mengadakan penyelidikan independen dan transparan.

Sementara Kanselir Jerman Angela Merkel meminta pihak-pihak terkait dimintakan pertanggungjawaban.

Kementerian luar negeri Prancis pada Selasa mengatakan, pihaknya sangat prihatin atas tindakan kriminal dan mendesak penyelidikan cepat dan transparan untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.

Navalny adalah salah satu dari barisan panjang lawan Kremlin tiba-tiba sakit parah atau meninggal karena keracunan.

Pria 44 tahun ini merupakan salah satu kritikus yang paling sengit terhadap Vladimir Putin.

Pria yang pernah mengungkap korupsi pejabat besar-besaran ini sekarang sedang dirawat di rumah sakit Berlin setelah sakit dalam penerbangan di Siberia pada Kamis lalu.

Dia dirawat selama dua hari di sebuah rumah sakit di Siberia sebelum dipindahkan ke klinik Charite dan hasil uji klinis Navalny menunjukkan keracunan dengan zat dari kelompok penghambat kolinesterase.

Ini adalah zat yang digunakan dalam agen saraf serta obat-obatan dan insektisida yang menekan enzim yang dibutuhkan agar sistem saraf pusat berfungsi normal.

Pendukung Navalny mengklaim pria ini diracun saat menikmati secangkir tehnya di bandara Siberia sebelum penerbangan ke Moskow. Mereka yakin sosok Putin adalah dalang di balik semua ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI