Suara.com - Kremlin mengatakan pihak Jerman terlalu terburu-buru dalam menyimpulkan Alexei Navalny diracun.
Menyadur Channel News Asia pada Rabu (26/08/2020), juru bicara Kremlin Dmitry Peskov masih meragukan hal tersebut.
Menurutnya, diagnosis dokter Berlin tentang hal itu belum meyakinkan karena zat yang dicurigai belum diidentifikasi dan masih terlalu dini untuk melakukan penyelidikan resmi.
Peskov mengklaim, petugas medis Rusia telah mendiagnosis kondisi Navalny dengan cara yang mirip dengan dokter di Jerman tapi mengatakan pihak Jerman terlalu terburu-buru menyimpulkan Navalny diracun.
![Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov (tengah) berbincang dengan Presiden Vladimir Putin (kanan). [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/05/12/27820-dmitry-peskov.jpg)
"Analisis medis dokter kami dan dokter Jerman benar-benar cocok. Tetapi kesimpulannya berbeda. Kami tidak mengerti mengapa rekan-rekan Jerman terburu-buru. Substansinya belum ditetapkan," katanya kepada wartawan.
Peskov meragukan pernyataan pemerintah Jerman bahwa Navalny kemungkinan besar diracuni, dengan mengatakan ada kemungkinan penjelasan lain.
"Kami hanya bisa setuju sebagian. Ada kemungkinan hal lain juga."
Dia mengakui bahwa keracunan dapat dilihat sebagai salah satu versi, tetapi ada banyak versi medis lainnya.
Reaksi Kremlin membuat sekutu Navalny berang. "Cara tertentu Peskov bicara tentang ini membuat saya marah."
Baca Juga: Istri Rizki DAcademy : Sabar Itu Lebih Pahit dari Racun
"Jelas bahwa kejahatan itu tidak akan diselidiki dengan baik dan penjahat itu ditemukan, meskipun kami tahu betul siapa dia," kata juru bicaranya Kira Yarmysh di Twitter.