Mahfud, Penembak Bos Pelayaran Sugiarto Rajin Mengaji, Fasih Baca Al Quran

Rabu, 26 Agustus 2020 | 13:04 WIB
Mahfud, Penembak Bos Pelayaran Sugiarto Rajin Mengaji, Fasih Baca Al Quran
Aksi penembakan terhadap bos perusahaan pelayaran berinisial S (51), di Ruko Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/8/2020) siang sempat terekam jelas di rekaman CCTV. (Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mahfud atau DM (54) tersangka penembakan terhadap bos perusahaan pelayaran Sugiarto (51) di ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara ternyata sosok religius. Mahfud rajin mengaji dan tergabung dalam sebuah majelis di Pangkalpinang, Bangka Belitung.

Dia tinggal di RT 005/002 Kelurahan Gabek 1 Kecamatan Gabek Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Ketua RT 005/002 Kelurahan Gabek 1 Kota Pangkalpinang, Lija Nurhadiyati membenarkan jika Mahfud pernah tinggal di lingkungan RT tersebut selama kurang lebih 2 tahun sejak tahun 2016 - 2018.

"Beliau pernah tinggal di lingkungan RT kita bersama dengan 7 orang anaknya. Di sini mereka dikenal orang baik dan taat agama. Jadi kami terkejut saat mengetahui DM sebagai pelaku penembakan,"ujar Lija kepada Suara.com, Selasa (26/8/2020).

Baca Juga: Babak Baru Dalang Pembunuh Bos Pelayaran, Keluarga Tuduh Nur Tilap Uang

Dikatakan Lija, Mahfud dikenal oleh masyarakat berkelakuan baik karena aktif dalam pengajian, bahkan yang bersangkutan sering datang jika ada warga yang terkena musibah.

"Kami kaget karena sama sekali tidak menyangka. Dia orang baik bang, ngaji bagus, setiap qurban dia selalu ikut meski dia tidak lagi tinggal di RT kita. Dia selalu datang kalau ada pengajian," ujar Lija.

Tak heran jika masyarakat RT 005/002 Kelurahan Gabek 1 mengaku kaget saat mengetahui jika Mahfud ditetapkan oleh polisi sebagai tersangka eksekutor dalam kasus pembunuhan bos perusahaan pelayaran.

Rumah Mahfud atau DM (54) tersangka penembakan terhadap bos perusahaan pelayaran Sugiarto (51) (Suara.com/Wahyu)
Rumah Mahfud atau DM (54) tersangka penembakan terhadap bos perusahaan pelayaran Sugiarto (51) (Suara.com/Wahyu)

"Pokoknya kalau saya melihat Mahfud orangnya baik, ramah, bergaul pinter. Begawe terakhir kali di Herbal dalam kota Pangkalpinang. Jujur kami sangat merasa sedih, apalagi beliau terancam hukuman berat,"terang Lija.

Lebih lanjut dikatakan Lija, Mahfud meski pernah menjadi tinggal di RT 005/002 Kelurahan Gabek 1, namun yang bersangkutan masih memegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta.

Baca Juga: Video Drone Detik-detik Bangunan Dibakar di Wisconsin

"Anaknya pindah semua KTP Pangkalpinang, tapi KTP dia (DM) Jakarta. Alasan dia tidak bisa pindah,"jelasnya.

Sementara Yudi yang pernah menjadi tetangga Mahfud, mengaku kaget mendengar kabar dari media jika Mahfud menjadi pelaku eksekusi penembakan.

Pasalnya selama ini sosok Mahfud yang dia kenal merupakan orang yang taat ibadah dan aktif dalam pengajian.

"Setiap malam selasa selalu aktif zikir dalam pengajian sampai ke Sungailiat. Dia kuat agama, abang terkejut," kata Yudi.

Diungkapkan Yudi, Mahfud dulunya memang tinggal di Jakarta, dia pindah ke Pangkalpinang setelah sempat diiming-iming oleh salah-satu rekannya yang akan memberikan pekerjaan dan rumah.

"Sampai di Pangkalpinang, rekannya tersebut meninggal. Akhirnya DM bekerja tidak menetap dan akhirnya bekerja di herbal. Kalau dulu katanya di Jakarta semua tercukupi, jika kerumah saya anak-anaknya juga sering makan disini karena dekat rumahnya. Tapi sejak dia pindah memang jarang bertemu lagi,"terang Yudi.

Yudi mengaku mengetahui jika Mahfud menjadi tersangka penembakan bos pelayaran setelah mendapatkan kabar dari temannya yang meminta agar dia melihat berita di TV.

"Abang terkejut pas lagi ngopi ada kawan nelpon yang mengatakan jika ada tetangga yang tertangkap. Dia meminta saya untuk segera membuka TV," terang Yudi seraya menambahkan hampir tidak mengenal dengan Mahfud yang terlihat agak kurusan.

Dalam kesehariannya Mahfud sangat dikenal oleh masyarakat aktif dalam pengajian dan sering keluar daerah.

"Iya dia sering ikut pengajian keliling. Dia juga sering bermain musik jika ada acara-acara undangan. Terakhir ketemu abang di rumahnya yang baru, di situ karena dia yang pertama kali mengambil perumahan dia diangap sebagai kepala karena sering mengurus ngurus tetangga," katanya.

"Pertamakali main kesana, saya tidak tau jika rumah DM berdekatan dengan teman akrab abang. Pas ketemu dirumah itu abang kaget dan ditanya sama teman abang kenal ya sama DM? abang jawab kenal lah karena pernah jadi tetangga," kenang Yudi.

Kontributor : Wahyu Kurniawan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI