Soal Utang PLN Capai 694 T, Mulan Jameela: Mengagetkan dan Tidak Sehat

Rabu, 26 Agustus 2020 | 12:13 WIB
Soal Utang PLN Capai 694 T, Mulan Jameela: Mengagetkan dan Tidak Sehat
Anggota DPR RI Mulan Jameela. (Suara.com/Novian).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Mulan Jameela mencecar Direktur Utama PLN dalam agenda Rapat Dengar Pendapat dengan Dirut PT PLN Persero pada Selasa (25/8/2020).

Mulan Jameela pada kesempatan tersebut menyoroti utang PLN yang semakin bertambah banyak.

Merujuk pada laporan keuangan PLN Kuartal I tahun 2020, Utang yang dimiliki oleh PLN telah mencapai angka Rp 694,79 triliun.

Utang ini terbagi menjadi dua, utang jangka panjang sebesar Rp 537 triliun dan utang jangka pendek sebesar Rp 157.79 triliun. Angka ini membuat Mulan Jameela terkejut.

Baca Juga: Massa Buruh Minta Dasco Tak Hanya Menebar Janji Saja

Komisi VII DPR RI Rapat Dengar Pendapat dengan Dirut PT PLN. (YouTube DPR RI).
Komisi VII DPR RI Rapat Dengar Pendapat dengan Dirut PT PLN. (YouTube DPR RI).

"Dengan kondisi ini tentu saja cukup mengagetkan dan tidak sehat," ungkapnya saat acara Rapat Dengar Pendapat dengan PT PLN Persero, Selasa (25/8/2020).

Mulan Jameela kemudian menuturkan bahwa beberapa laporan terkait kenaikan tarif listrik sudah terdengar olehnya dan anggota Komisi VII DPR RI.

"Terus terang kenyataannya sampai sekarang kenaikan tarif listrik ini sudah menjadi hal yang meresahkan dan sampai ke telinga kita anggota komisi 7 tentunya," ungkapnya.

Mulan Jameela juga mempertanyakan apakah PLN dapat menjamin ketersediaan listrik nasional tanpa harus menaikkan tarif listrik kepada masyarakat.

"Apa langkah-langkah yang akan dilakukan PLN untuk mengatasi dan membayar hutang-hutang tersebut," ujarnya.

Baca Juga: Massa Buruh di Depan Gedung DPR Bubar, Mahasiswa Datang

Pertanyaan dari Mulan Jameela tersebut ditanggapi langsung oleh Direktur Itama PLN, Zulkifli Zaini.

"Mengenai utang kami, kami sangat paham soal itu dan memang di situasi covid seperti ini, komitmen kami adalah menjaga sustainability (keberlanjutan) keuangan PLN itu terjaga dengan baik," jawabnya.

"Dari 45 Triliun utang pemerintah kepada kami (PLN), Rp 7 triliun sudah dibayar, Rp 38 triliun mudah-mudahan di akhir Agustus atau awal September akan dibayar oleh pemerintah," tambahnya.

Soal kabar kenaikan tarif listrik, Zulkifli Zaini membantah adanya kenaikan.

"Sejak 1 Januari 2017 tidak ada kenaikan tarif. Yang ada kenaikan pemakaian listrik. Kalau ada yang tagihannya naik kami yakinkan bahwa itu kenaikan pemakaian, bukan kenaikan tarif," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI