PAN DKI: Modal untuk UMKM Jadi Solusi Perbaiki Ekonomi Jakarta

Rabu, 26 Agustus 2020 | 11:58 WIB
PAN DKI: Modal untuk UMKM Jadi Solusi Perbaiki Ekonomi Jakarta
Anggota fraksi PAN DPRD DKI, Lukmanul Hakim. (Suara.com/Fakhri Fuadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta menilai pemberian modal kepada Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) harus segera dilakukan.

Terlebih lagi imbas merebaknya virus Covid-19, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta merosot hingga minus 8,22 persen pada kuartal dua.

Anggota fraksi PAN DPRD DKI, Lukmanul Hakim mengatakan, penyebaran para pelaku UMKM ini merupakan kalangan yang paling terdampak merebaknya virus.

Mereka disebutnya mengalami kesulitan karena daya beli berkurang dan kesulitan berjualan.

Baca Juga: Positivity Rate DKI 10 persen, DPRD Tuding Bodebek Tak Serius Tangani Covid

Dengan diberikan modal tambahan, maka roda perekonomian akan bergerak lebih baik. Menurutnya kalangan UMKM ini yang harus didorong lebih demi memperbaiki situasi saat ini.

"Yang terdampak Covid-19 itu yang seharusnya kita sangat fokus ke situ, untuk mendongkrak ekonomi masyarakat Jakarta," ujar Hakim kepada wartawan, Rabu (26/8/2020).

Hakim menyebut pihaknya itu sudah menyiapkan Rp 2,2 miliar untuk memberikan modal pada UMKM yang terdampak.

Dana ini akan disalurkan bertahap kepada para pendaftar sejak 22 Agustus sampai 12 September.

Hakim menambahkan nantinya umkm yang sudah diberikan bantuan dana tunai akan diberi pendampingan usaha.

Baca Juga: Jamkrindo Gencar Sosialisasikan Penjaminan Kredit Modal Kerja

Tujuannya agar dana tersebut digunakan dengan baik demi kepentingan usahanya.

"Pasti itu ada pendampingan, supaya tidak ada penyalahgunaan, menyalahkan wewenang, misal contoh usahanya ini tidak nyata, tidak benar," pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pertumbuhan ekonomi di Jakarta kali ini mengalami kontraksi. Di tengah merebaknya virus Covid-19 pada kuartal II, ekonomi DKI turun hingga -8,22 persen.

Angka ini jauh merosot dibandingkan tahun lalu pada kuartal II karena ekonomi DKI tumbuh dengan angka 5,18 persen. Anies bahkan menyebut kontraksi ini lebih barah dari pada yang dialami nasional, yakni 5,32 persen.

"Perekonomian Indonesia di kuartal Il ini turun 5,32 persen dibanding tahun lalu, sedangkan Jakarta turun 8,22 persen," ujar Anies melalui akun intagram pribadinya setelah pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal II dari Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu (5/8/2020).

Anies mengaku sudah memperkirakan ibu kota akan mengalami kontraksi ekonomi di saat ini. Sebab sampai saat ini, penularan virus corona yang membuat ya harus membatasi kegiatan ekonomi masyarakat terus terjadi.

"Kita memang sedang menghadapi tantangan besar, insya Allah, tidak jadi berat. Sebabnya adalah krisis kesehatan, dampaknya adalah krisis ekonomi," ungkap dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI