Di Tengah Pandemi Corona, Korut Bersiaga Hantaman Topan Bavi

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 26 Agustus 2020 | 10:11 WIB
Di Tengah Pandemi Corona, Korut Bersiaga Hantaman Topan Bavi
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un memimpin pertemuan darurat dalam foto yang dirilis KCNA di Pyongyang, Korea Utara, pada Sabtu (25/2020). [STR / KCNA VIA KNS / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meminta para pejabat negaranya mengantisipasi virus corona dan topan, seperti dilaporkan Kantor Berita KCNA di Twitter, Rabu (26/8/2020).

Pertemuan yang lebih besar dari politbiro Partai Buruh berlangsung di tengah pandemi, yang memberikan tekanan ekstra terhadap ekonomi Korut yang hancur akibat penutupan perbatasan dan bencana banjir baru-baru ini.

Pertemuan itu menaksir "sejumlah kelemahan dalam tugas darurat penanganan epidemi dalam memeriksa masuknya virus ganas itu," kata KCNA dalam pernyataan.

Korut tidak melaporkan kasus terkonfirmasi COVID-19 satu pun, namun pada Juli Kim mengatakan bahwa virus tersebut "bisa dikatakan telah masuk" ke negaranya.

Baca Juga: Beredar Kabar Kim Jong-Un Koma, Situs Aneh Muncul di Korea Utara

Otoritas memberlakukan karantina wilayah setelah seorang pria dilaporkan mengalami gejala COVID-19. Namun, hasil tes COVID-19 selanjutnya pada pria itu tidak meyakinkan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kim pada Agustus ini mencabut lockdown selama tiga pekan di Kota Kaesong setelah kasus dugaan COVID-19 terjadi di wilayah tersebut.

Pertemuan politbiro juga membahas langkah-langkah darurat negara untuk mengantisipasi kegagalan panen dan para korban akibat Topan Bavi, yang diprediksikan menghantam negara tersebut dalam beberapa hari ke depan, lapor KCNA.

Hujan lebat dan banjir menambah kekhawatiran soal pasokan makanan di negara yang terisolasi tersebut.

Partai berkuasa Korut itu mengatakan pihaknya akan menggelar kongres tahun depan untuk menetapkan sebuah rencana baru setelah pertemuan partai mencatat bahwa peningkatan ekonomi nasional dan standar hidup tertunda parah.

Baca Juga: Kim Jong-Un Dikabarkan Koma, Begini Penjelasan dari Sisi Kesehatan

Sumber: Antara/Reuters

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI