Suara.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengucapkan belasungkawa atas banyaknya dokter dan perawat meninggal dunia saat menangani virus corona atau Covid-19.
"Jadi memang kami monitor ada tenaga kesehatan yang gugur atau meninggal akibat Covid 19. Kami ikut berbelasungkawa terjadinya ini," kata Wiku dalam konferensi pers di Istana Negara, Selasa (25/8/2020).
Wiku mengklaim pemerintah telah bekerja maksimal dalam melindungi dokter dan perawat selama kurang lebih lima bulan pandemi. Menurutnya waktu kerja tenaga kesehatan selama pandemi yang ekstra juga perlu diperhatikan demi menjaga kesehatan.
"Pemerintah memastikan bahwa jam kerja untuk nakes perlu dibatasi dan apabila kekurangan tenaga kesehatan maka akan dilakukan penggerakan tenaga kesehatan dari fasilitas kesehatan yang lainnya," ujarnya.
Baca Juga: Lagi, Tiga Pemain Marseille Positif COVID-19
Pemerintah kata Wiku juga terus meningkatkan fasilitas kesehatan dengan menyalurkan bantuan ke beberapa rumah sakit agar pelayanan Covid-19 bisa merata. Selain akan diupayakan rumah sakit penanganan pasien virus corona tak hanya di tempat tertentu saja, namun akan diperluas mengingat jumlah kasus Covid-19 yang terus meningkat.
"Rumah sakit juga kita upayakan untuk tidak terkonsentrasi di tempat-tempat tertentu yang jumlahnya makin meningkat," lanjutnya.
Selain itu, Wiku menyebut pelatihan-pelatihan terhadap dokter, perawat, bahkan relawan juga terus dilakukan agar siap menangani pandemi.
Sebelumnya, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan data terakhir tenaga medis yang meninggal karena Covid-19 di seluruh Indonesia. Diantaranya 89 dokter dan 50 perawat gugur akibat terpapar virus corona.
Baca Juga: Telat Gabung Skuat Persib, Geoffrey Castillion: Saya Kesulitan Tes COVID-19