Suara.com - Angkringan atau wedangan Mbak Dewi di Distrikan RT 4, RW 11, Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Solo, beberapa hari terakhir viral di media sosial Facebook dan Instagram.
Tak hanya di medsos, nyatanya angkringan Mbak Dewi yang dikelola Dewi Novita Wati, 27, itu juga ramai pembeli. Setidaknya itu yang terpantau oleh solopos.com -- media jaringan Suara.com -- pada Selasa (25/8/2020) siang.
Tak ada yang begitu istimewa sebenarnya dari angkringan yang sudah buka sejak tahun 2011 itu. Menu standar angkringan khas Solo seperti gorengan, bacem, nasi sambal bandeng dan sayuran, menjadi sajian sehari-hari.
Namun daya tarik warung angkringan ini ada pada sosok penjualnya, Dewi. Sosoknya yang muda, cantik dan berpenampilan menarik menjadi magnet kuat orang-orang untuk datang, utamanya para pria.
Baca Juga: Kisah Seorang Bapak Nglesot di Restoran Demi Tawarkan Dagangan
Apalagi janda satu anak ini berpembawaan supel atau ramah. Dewi pun dengan sabar melayani permintaan selfie beberapa pembeli pria.
"Banyak yang datang ke sini karena penasaran lihat gambar angkringan saya di medsos. Banyak banget dari mereka yang kemudian minta foto bareng saya. Ya saya layani saja sekaligus untuk promosi," aku Dewi saat berbincang dengan solopos.com.
Dia mengaku baru dua tahun terakhir berjualan angkringan. Warga Minapadi itu melanjutkan usaha ayahandanya yang meninggal dunia dua tahun lalu.
"Awalnya angkringan ini yang ngelola bapak. Tapi setelah meninggal dunia dua tahun lalu, saya yang melanjutkan. Menunya ya sama saja seperti angkringan kebanyakan," kata wanita berambut panjang itu.
Selain berbagai gorengan, angkringan Dewi juga menyediakan aneka sayur masakannya sendiri. Seperti rica ayam, lodeh, soto dan kare. Angkringan Dewi buka mulai pukul 06.00 WIB hingga 14.00 WIB.
Baca Juga: Di Bawah Rp10 Ribu, Ini Deretan Kuliner Jogja yang Murah selain Angkringan
"Dulu pas Bapak yang pegang buka malam. Tapi tidak kuat lalu buka pagi hingga siang. Terus saya lanjutkan buka pagi sampai siang pukul 14.00 WIB," kata dia.
Angkringan Dewi mampu meraup omzet kotor hingga Rp250.000 per hari.
"Soalnya saya masak ya enggak banyak setiap harinya. Kalau sayuran sudah habis ya sudah. Setelah jualan saya di rumah saya main sama anak semata wayang saya yang baru berumur lima tahun, sembari menyiapkan bahan-bahan sayuran buat besok," tutur Dewi.