Tasnim Nazeer, Penyiar Berita Berhijab Pertama di TV Skotlandia

Selasa, 25 Agustus 2020 | 14:20 WIB
Tasnim Nazeer, Penyiar Berita Berhijab Pertama di TV Skotlandia
Tasnim Nazeer. (Instagram/@tasnimnazeer)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang jurnalis muslim, Tasnim Nazeer berhasil menjadi penyiar berita berhijab pertama di TV Skotlandia. Menyadur About Her pada Selasa (25/08/2020), perjalanannya mencapai posisi ini tidak mudah.

Tasnim adalah muslimah asal London berdarah Sri Lanka yang kini bertugas di Glasgow, Scotlandia. Ia memiliki karier yang cemerlang di bidang jurnalisme dan didapuk jadi penulis sejumlah media top dunia.

Tasnim Nazeer yang kini berusia 34 tahun pernah bekerja di Al Jazeera, The Independent, CNN, The Guardian, HuffPost, BBC News Online, TRT World, Middle East Eye dan sejumlah media internasional lainnya.

Tasnim Nazeer. (Instagram/@tasnimnazeer)
Tasnim Nazeer. (Instagram/@tasnimnazeer)

Menurut laporan Middle East Monitor, Tasnim memiliki gelar Master dalam jurnalisme internasional dan itu membuat kariernya semakin memuncak.

Baca Juga: Aduh Gigi Penyiar Berita Copot saat Siaran Langsung, Begini Reaksinya

Namun sayangnya, ia kerap mendapat saran untuk menanggalkan hijabnyanya agar bisa tampil sebagai penyiar berita di TV.

"Saya bertemu dengan orang-orang yang menjelaskan bahwa siaran bukanlah ruang bagi perempuan muslim. Ini adalah ruang untuk penyiar kulit putih seperti yang terlihat setiap hari di layar," katanya.

Tasnim tak bisa mengelak dari diskriminasi hanya karena ia berhijab, termasuk ketika bekerja menjadi jurnalis freelance. Ia berkata, cukup sulit menemukan jurnalis kulit hitam atau orang Asia di ruang-ruang redaksi.

"Diskriminasi menjadi lebih jelas ketika saya menjadi pekerja lepas dalam organisasi tertentu di mana tidak ada satu pun jurnalis berita kulit hitam atau Asia yang dapat ditemukan. Tidak di ruang redaksi."

Ia merasa persepsi dan minimnya informasi seseorang tentang hijab membuat orang-orang langsung menilai sebelum menerima dan memahami wanita berhijab.

Baca Juga: Bocah 16 Tahun Curi Data Penyiar Berita Pakistan untuk Lakukan Pemerasan

"Saya selalu berpegang teguh pada keyakinan saya karena saya mengenakan jilbab untuk Allah dan saya pribadi tidak pernah merasa bahwa itu adalah penghalang."

"Saya lebih suka tinggal di ruang yang sama dan tidak maju daripada kehilangan dien (agama) saya dan apa yang saya yakini dan perjuangkan," jelasnya.

Tasnim bercita-cita menjadi jurnalis sejak muda dan tidak pernah menyangka latar belakang etnis atau hijabnya akan menjadi tantangan dan menjauhkannya dari profesinya.

"Saya selalu berdiri teguh tetapi sampai pada satu titik, saya merasa sedih karena orang tidak peduli cerita apa yang saya bawa, saya akan selalu menjawab dengan 'kami akan memiliki cerita Anda dan kami akan memiliki kontak Anda dan kami bisa memuji Anda, tetapi Anda harus memberikannya kepada orang lain untuk melaporkan ini'".

Tasnim Nazeer. (Instagram/@tasnimnazeer)
Tasnim Nazeer. (Instagram/@tasnimnazeer)

Kini Tasnim Nazeer membuktikan dirinya mampu mencapai titik karier yang lebih tinggi dengan hijabnya. Ia bekerja untuk STV News penyiar berita berhijab pertama dalam sejarah Skotlandia.

"Saya tidak berpikir seorang wanita berhijab bisa menjadi penyiar berita di Skotlandia sebelumnya," tulis wanita yang juga dikenal sebagai Duta Besar Federasi Perdamaian Universal untuk Perdamaian ini.

"Saya mencapai langit-langit kaca yang tidak bisa saya hancurkan karena saya terus diingatkan bahwa ruang-ruang tertentu di industri ini bukan untuk orang-orang yang mirip dengan saya."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI