Layangkan Komentar Soal BuzzeRp, Said Didu: Semoga Rezeki Mereka Halal

Selasa, 25 Agustus 2020 | 14:20 WIB
Layangkan Komentar Soal BuzzeRp, Said Didu: Semoga Rezeki Mereka Halal
Said Didu tanggapi soal rezeki buzzeRp. (Twitter: @msaid_didu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan jasa buzzeRp oleh Pemerintahan Jokowi menuai sorotan sejumlah kalangan. Salah satunya dari Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, M. Said Didu.

Melalui jejaring Twitter pribadinya pada Selasa (25/8/2020), M. Said Didu melayangkan komentar terkait buzzer politik tersebut.

"Semoga rezeki para buzzeRp halal sehingga tidak jadi racun untuk diri sendiri dan keluarga," tulisnya.

Komentar M. Said Didu ini menambah daftar tanggapan sederet tokoh akan keberadaan buzzeRp. Hanya saja, kali ini ia menanggapi perihal berkah tidaknya rezeki dari buzzeRp.

Said Didu tanggapi soal rezeki buzzeRp. (Twitter: @msaid_didu)
Said Didu tanggapi soal rezeki buzzeRp. (Twitter: @msaid_didu)

Hingga tulisan ini dibuat, cuitan M. Said Didu tersebut telah diretweets lebih dari 600 kali dan disukai oleh lebih dari 1.700 pengguna Twitter.

Tidak hanya itu, sejumlah warganet tampak menimpali unggahan M. Said Didu ini. Beberapa dari mereka mengganggap bahwa kucuran dana pemerintah untuk pendanaan buzzeRp kurang tepat.

"Miris juga duit rakyat dipakai beginian jika lihat dijalanan masih banyak pengemis gelandangan," ujar seorang waganet.

"Terus terang saya gak ikhlas kalau uang rakyat dimakan oleh buzzeRp," ungkap warganet lainnya.

BuzzerRp sendiri kini sedang menuai pro dan kontra. Sejumlah tokoh mendebatkan keberadaan buzzeRp ini dalam dunia perpolitikan.

Baca Juga: Keras! Tifatul Sembiring: Algoritma BuzzerRp Ini Memecah Belah Bangsa

M. Said Didu sendiri tercatat sudah beberapa kali mengomentari Pemerintah Jokowi terkait dengan penggunaan jasa BuzzeRp. Tidak hanya itu, M. Said Didu pun turut mengomentari keberadaan influencer yang juga mendulang pro dan kontra karena kucuran dana yang dinilai terlalu berlebihan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI